EBuzz – PT Petrosea Tbk (PTRO) berhasil menutup tahun 2024 dengan membukukan total nilai perolehan kontrak (backlog) sebesar Rp 64,3 triliun yang merupakan pertumbuhan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Nilai kontrak tersebut juga merupakan nilai tertinggi sepanjang lebih dari lima dekade Petrosea berkiprah di sektor pertambangan dan konstruksi.
Chief Investment Officer PT Petrosea Tbk Kartika Hendrawan mengungkapkan, pencapaian ini merupakan wujud nyata kepercayaan masyarakat dan investor yang semakin besar terhadap kinerja dan prospek pertumbuhan Petrosea, baik saat ini maupun pada masa yang akan datang.
“Dibekali keahlian dengan rekam jejak lebih dari lima dekade di industri ini, Petrosea berada dalam posisi yang kuat untuk merealisasikan strategi bisnisnya dan memberikan nilai tambah kepada para investor kami yang beragam,” ungkap Kartika dalam keterangan tertulisnya. (13/2).
Kartika menambahkan, beberapa kontrak baru yang berhasil diperoleh diantaranya adalah perjanjian jasa pertambangan dengan PT Pasir Bara Prima dengan durasi life of mine dan nilai kontrak mencapai Rp 17,4 triliun.
Selain itu, Petrosea menandatangani perjanjian Onshore Early Works EPC untuk proyek Ubadari, Tangguh EGR/CCUS & Tangguh Onshore Compression (UCC) dengan nilai kontrak sebesar Rp 4,6 triliun dan jangka waktu 24 bulan, serta perjanjian pengadaan dan konstruksi untuk pembangunan tambang Blok Pomalaa dengan PT Vale Indonesia Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,8 triliun dan jangka waktu 24 bulan.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh investor dan para pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaannya terhadap Petrosea sehingga kami dapat terus tumbuh dan memberikan nilai tambah secara berkelanjutan,” ujarnya.
Selain itu Petrosea memperoleh berbagai dukungan pendanaan dari beberapa pihak perbankan nasional, diantaranya dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan total fasilitas yang diberikan sebesar Rp 11,1 triliun.
“Pendanaan perbankan yang diperoleh tersebut digunakan untuk mendukung belanja modal dan investasi peralatan pertambangan termasuk memperkuat modal kerja. Dukungan ini juga merupakan wujud nyata kepercayaan dari pihak perbankan terhadap Perusahaan,” kata Kartika.
Petrosea menawarkan berbagai layanan untuk sektor pertambangan batubara dan mineral yang mencakup layanan pit-to-port, termasuk aktivitas open pit contract mining services, civil & infrastructure construction, layanan manajemen proyek pertambangan, technical & feasibility study consulting services, mine planning & optimization services, serta solusi Minerva Digital Platform yang memanfaatkan teknologi digital terkini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Seluruh target kinerja operasional dan keuangan Petrosea didukung oleh budaya Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) yang kuat melalui penerapan target zero accident, operational excellence dan continuous improvement, serta faktor pengelolaan risiko dan Good Corporate Governance (GCG) sebagai tulang punggung perusahaan yang berkesinambungan.