EBuzz – PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) hingga kuartal III-2024 masih menghadapi tren penurunan operasi hingga akhir triwulan III tahun 2024 dan utilisasi diperkirakan akan kurang dari 40%. Hal ini juga berdampak negatif terhadap performance keuangan perseroan di Q3-2024.
Efek dari menurunnya operasi dan utilisasi tersebut, Perseroan melakukan pemberhentian karyawan pada unit operasi Karawang sampai dengan saat ini sejumlah 571 orang dan pada unit operasi Kendal sejumlah 530 orang. Sehingga, total karyawan yang sudah diberhentikan mencapai 1.101 orang.
Direktur Utama PT Asia Pacific Fibers Tbk V. Ravi Shankar mengatakan, penurunan utilisasi tersebut akibat lesunya permintaan yang disebabkan faktor eksternal berupa kelebihan kapasitas global dan aktivitas impor produk dumping, menjadikan demand produk dalam negeri menciut dan akhirnya menggerus dan mengurangi modal kerja Perseroan.
“Untuk mengatasi kekurangan modal kerja tersebut maka sejak 1 November 2024, Perseroan telah menghentikan sementara salah satu unit produksi yakni unit produksi Polymer dan Fiber di Karawang, Jawa Barat,” katanya melalui keterangan tertulis.
Ravi menambahkan, agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, Perseroan melakukan operasional produksi terbatas pada Divisi Benang Filamen di Kendal, Jawa Tengah melalui melayani permintaan esensial pelanggan tertentu. Bahkan, dirinya terbuka dengan mitra atau pihak lain yang ingin bekerja sama dengan Perseroan untuk menghasilkan produk-produk unggulan yang dibutuhkan dalam industri TPT
“Perseroan tetap mempertahankan kelangsungan usahanya melalui operasional terbatas pada Divisi Benang Filamen di Kendal, Jawa Tengah untuk melayani permintaan esensial pelanggan tertentu, dengan skema prefinancing dan makloon,” tambahnya.
Selain itu, penjualan perseroan per September 2024 hanya US$ 166,74 juta atau lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mencapai US$ 226,34 juta.
“Dengan asumsi yang ada dan mempertimbangkan tren harga bahan baku saat ini, Perseroan menargetkan penjualan pada tahun 2024 akan mencapai US$ 186,6 juta, dan Ebitda Rugi sebesar US$ 6 juta,” tutup dia.