Bukalapak Masih Genggam Rp 9,33 Triliun Buat Modal Kerja

EBuzz – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan rencana penggunaan sisa dana hasil initial public offering (IPO) sebesar Rp 9,33 triliun untuk mendukung pengembangan bisnis. Dana tersebut akan dialokasikan untuk modal kerja, pembelian aset, investasi, pembentukan joint ventures, serta pengembangan entitas anak usaha.

Direktur Utama Bukalapak Willix Halim menegaskan bahwa perusahaan membuka kemungkinan untuk melakukan akuisisi jika terdapat peluang strategis yang dapat memperkuat bisnis perusahaan. “Tidak menutup kemungkinan di masa depan kami akan melakukan akuisisi untuk mendukung investasi atau pengembangan bisnis, khususnya jika peluang tersebut memiliki potensi positif bagi pertumbuhan perusahaan,” jelas Willix dalam paparan publik insiendtil di Jakarta, baru-baru ini.

Willix menekankan bahwa penggunaan sisa dana IPO akan dilakukan secara hati-hati, mengingat kondisi industri saat ini yang penuh tantangan, baik di tingkat nasional maupun global. Sebelumnya, sisa dana IPO tercatat sebesar Rp9,8 triliun, tetapi nilai tersebut menurun menjadi Rp9,33 triliun setelah digunakan untuk modal kerja dan mendukung operasional entitas anak, seperti PT Buka Mitra Indonesia dan PT Buka Usaha Indonesia.

Bukalapak telah mengalihkan fokus bisnisnya dari layanan penjualan barang fisik ke produk virtual untuk mengoptimalkan penggunaan dana IPO dan menghadapi dinamika pasar. Hingga 30 September 2024, kontribusi layanan penjualan produk fisik terhadap total pendapatan perusahaan kurang dari 3%. “Penghentian layanan ini tidak berdampak material terhadap keuangan perusahaan,” kata Willix.

Wilix menambahkan bahwa strategi ini merupakan bagian dari langkah perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung pertumbuhan perusahaan hingga akhir 2025.“Kami percaya bahwa dengan penajaman strategi, BUKA akan menjadi perusahaan dengan pertumbuhan berkelanjutan yang memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutup Willix.

Adapun menilik laporan keuanya, hingga kuartal III 2024, Bukalapak mencatat pendapatan sebesar Rp3,39 triliun, naik tipis 1,8 persen dari Rp3,38 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, beban pokok pendapatan dari segmen marketplace meningkat 27,6 persen menjadi Rp1,26 triliun.

Di sisi lain, posisi keuangan perusahaan tetap kuat, dengan total kas, setara kas, dan investasi likuid mencapai Rp19 triliun per akhir kuartal III 2024. Dari total dana IPO sebesar Rp21,85 triliun, sekitar Rp11,9 triliun telah digunakan untuk modal kerja dan pengembangan bisnis.

Dengan posisi keuangan yang solid dan strategi fokus pada produk virtual, Bukalapak berharap dapat terus beradaptasi dengan tantangan pasar dan memperkuat eksistensinya sebagai salah satu pemain utama di industri teknologi Indonesia.

spot_img

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini