Airlangga Bocorkan Rencana Investasi Perusahaan RI di AS

EBuzz – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan adanya rencana perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di Amerika Serikat (AS). Langkah ini dipersiapkan sebagai salah satu materi negosiasi terkait tarif timbal balik yang akan dibahas dengan Pemerintah AS.

Meski demikian, Airlangga enggan menyebutkan secara spesifik nama perusahaan Indonesia yang dimaksud. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut masih bergantung pada hasil negosiasi yang akan dilaksanakan di Washington DC pada tanggal 16 hingga 23 April 2025.

“Selain mengundang investasi Amerika di Indonesia, Indonesia juga akan ada perusahaan yang investasi di Amerika, sehingga seluruhnya tergantung dari pada pembicaraan nanti,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Mantan Ketum Golkar ini menuturkan bahwa, Indonesia mendapatkan kehormatan sebagai negara pertama yang diundang oleh AS untuk melakukan negosiasi terkait tarif timbal balik.

“Indonesia adalah salah satu negara yang mendapat kesempatan pertama untuk diundang ke Washington. Jadi ini tentu berdasarkan daripada apa yang sudah disampaikan oleh Pemerintah Indonesia,” pungkasnya.

Airlangga akan memimpin delegasi yang terdiri dari sejumlah menteri dan kepala lembaga untuk melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS di Washington DC pada tanggal 16 hingga 23 April 2025.

Beberapa pejabat tinggi negara yang tergabung dalam tim negosiasi tersebut antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri RI Sugiono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu, Wakil Menteri Luar Negeri Armanatha Nasir, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, hingga Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Mahendra Siregar.

Delegasi Indonesia dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke AS pada tanggal 16-23 April 2025 untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi AS, termasuk United States Trade Representative (USTR), Menteri Keuangan AS (Secretary of Treasury), Menteri Luar Negeri AS (Secretary of State), dan Menteri Perdagangan AS (Secretary of Commerce).

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini