EBuzz-PT Bukaka Teknik Utama (BUKK) masih optimis menatap kinerja di tahun 2024, hal ini seiring dengan pendapatan perusahaan yang terus mengalami pertumbuhan secara tahunan. Untuk tahun 2024, BUKK mematok target pendapatan di angka Rp4,83 triliun atau naik 4,74 persen dari tahun 2023.
Namun, Afifuddin Suhaeli Kalla, Direktur BUKK mengatakan, bahwa perseroan mencatat bahwa banyak proyek besar yang baru selesai tahun lalu, termasuk jembatan KPBU dan dan beberapa proyek lain, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
Salah satu proyek besar yang sedang berjalan adalah EPC dan PLTA, yang ditargetkan selesai pada tahun 2025. Untuk tahun 2024, BUKK mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 480 miliar, dengan realisasi hingga Maret mencapai Rp 180 miliar. Dana ini sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan smelter dan PLTA.
Bukaka juga berpartisipasi dalam beberapa proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk penyediaan material untuk bandara dan jembatan kongenital yang dikerjakan oleh BUMN Karya.
Sepanjang 2023, Bukaka (BUKK) berhasil memproduksi sebanyak 12 unit garbarata untuk memenuhi kebutuhan di bandara nasional antara lain Samarinda, IKN, Kediri, India, dan kebutuhan ekspor ke negara Jepang (Tottori, Saga, Haneda, dan Sendai). Secara rinci, sebanyak 36 unit dikirim ke berbagai airport di India melalui Bukaka Three D Private Limited.
Pada tahun 2024, Bukaka memiliki beberapa proyek Passenger Boarding Bridge di Jepang dan India. Seperti di Bandara Haneda, Saga Airport, Sendai Airport, Hakodate Airport di Jepang, serta beberapa bandara di India.
“Kami sudah buka fasilitas di India dan tahun ini akan dibuat garbarata made in India by Bukaka. Pasar india tumbuh sangat besar,” jelas Afifuddin.
Lini bisnis lain yang juga tengah dikembangkan yakni peralatan minyak dan gas bumi dengan pelaksanaan ekspor perdana Pumping Unit ke Middle East (Oman).
Di tahun 2023, lini bisnis Oil & Gas Equipment memiliki satu unit trial. Dan pada tahun 2024 ini, Bukaka mendapatkan kontrak Supply Pumping Unit di Medco Oman sebanyak 16 unit, serta sebanyak 215 Pumping Unit di ONGC India.
Afifuddin juga mengumumkan bahwa BUKK akan memulai proyek oversize di Oman untuk pertama kalinya, dengan suplai 17 unit PIM pump. Perusahaan akan meningkatkan investasi di Oman pada tahun 2026, di mana entitas Bukaka sudah berdiri. Oman dipilih karena terbuka untuk investasi dari Indonesia dan tidak memerlukan visa kerja selama 14 hari untuk SDM yang bekerja di sana.
Selain itu, Bukaka akan membuka proyek garbarata yang diproduksi di India dengan mitra lokal, Three D, yang akan beroperasi di bawah nama Bukaka Three D Private Limited. Sedangkan untuk dalam negeri, khususnya di Sulawesi, smelter akan ditambah dengan beberapa jalur baru, di mana jalur kedua diharapkan selesai akhir tahun ini, dan dua jalur lagi akan dibangun melalui entitas usaha yang ada.
“EBT dalam PLTA masih memiliki peluang untuk tumbuh, tetapi belum ada PPA dari PLN,” kata Afifudin.
Teguh Wicaksana, Direktur Bukaka, menambahkan bahwa hanya 60-70 persen proyek dari BUMN Karya dari tahun lalu yang masih berlanjut. Strategi perusahaan kini lebih berorientasi pada ekspor, dengan garbarata lebih diminati oleh pasar internasional. Prospek di Timur Tengah, seperti Saudi, Kuwait, dan Oman, dinilai sangat bagus untuk masa depan. Tahun lalu, BUKK memasok 200 unit ke India dan akan mengikuti tender lagi untuk 280 unit.
Teguh juga menjelaskan bahwa BUKK memiliki hubungan keuangan dengan Waskita (WSKT), BUMN yang sedang menghadapi masalah finansial itu, masih memiliki utang sekitar Rp 180 miliar yang belum dilunasi kepada Bukaka (BUKK). Proses penagihan sedang berlangsung, namun belum ada kepastian kapan Waskita dapat melunasi utangnya.
“Proyek yang diraih dari BUMN Karya saat ini mengalami perubahan drastis sejak Kuartal II Tahun 2023, dengan komposisi proyek dari BUMN Karya turun hingga 30 persen. Untuk mengatasi hal ini, BUKK menyasar bisnis di sektor telekomunikasi dan pendirian pabrik-pabrik baru yang memerlukan material baja dan besi, serta ekspansi bisnis di Timur Tengah dan India,” ujar Teguh.
Dengan berbagai strategi dan proyek yang sedang berjalan, Bukaka Teknik Utama optimis dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan infrastruktur baik di dalam negeri maupun di luar negeri.