Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga pada hari Rabu dan menandakan bahwa suku bunga mungkin akan tetap tinggi lebih lama dari yang sebelumnya diperkirakan, karena inflasi masih belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan yang memadai. The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan antara 5,25% dan 5,5%.
The Fed telah menahan suku bunga pada level ini selama enam pertemuan berturut-turut sementara terus mengevaluasi data ekonomi untuk menentukan apakah inflasi sudah cukup melambat untuk membenarkan penurunan suku bunga.
StockNow dalam risetnya memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan kecenderungan menguat terbatas pada hari ini dengan menguji level Resistance Classic pada 7.286 dan Supportnya di level 7.087. Adapun sentimen yang mendorong penguatan IHSG pada hari ini ada beberapa hal, yaitu pada perdagangan Selasa (30/04), pasar saham Indonesia mencatatkan Net Buy Foreign sebesar Rp974 M. Net Buy ini menjadi Net Buy pertama setelah asing melakukan distribusi sepanjang pekan lalu. Sehingga, sentimen ini menjadi salah satu sentimen positif yang bisa dimanfaatkan oleh investor untuk melirik saham-saham pilihan asing.
Di sisi lain, hal yang perlu diwaspadai oleh para investor adalah Gap Up yang sangat berpotensi ditutup oleh IHSG pada perdagangan pekan ini di area 7.023 – 7.179. Adanya Gap ini menjadi kekhawatiran bagi para investor terhadap teknikal dari IHSG kedepannya.
Dari segi teknikal, IHSG mulai bergerak Rebound dan sudah Break Resistance Dynamic pada EMA 50. Sehingga, hal ini menjadi indikasi IHSG untuk melanjutkan penguatan yang juga didukung oleh pergerakan Stochastic yang Bullish.
BRIS pada harga 2640, dengan TP1 di 2720, TP2 di 2780, dan SL di 2540.
BRPT di harga 1020, dengan TP1 di 1050, TP2 di 1080, dan SL di 985.
BNGA di harga 1910, dengan TP1 di 1975, TP2 di 2020, dan SL di 1840.
Kemudian, untuk Fast Trade ada saham adalah ELSA di harga 428, dengan TP1 di 440, TP2 di 450, dan SL di 412.