EBuzz – PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan adanya transaksi afiliasi berupa peningkatan modal di anak usahanya, PT Mega Andalan Sukses (MAS), pada tanggal 2 Juni 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi CBDK untuk memperkuat sinergi bisnis di sektor properti, khususnya pengembangan kawasan PIK2.
Transaksi ini dilakukan dengan pihak afiliasi, bukan dengan pihak ketiga lainnya. Pertimbangan utama CBDK adalah untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kepemilikan saham Perseroan di MAS, sehingga dapat mengurangi potensi dilusi kepemilikan saham.
Dalam keterangan tertulisnya, Manajemen CBDK menuturkan bahwa Perseroan melakukan peningkatan modal disetor pada MAS senilai Rp317.250.000.000. Peningkatan modal ini dilakukan melalui penerbitan saham-saham baru oleh MAS yang seluruhnya diambil bagian oleh CBDK.
Pasca-peningkatan modal, susunan pemegang saham MAS menjadi sebagai berikut: CBDK sebanyak 253.182 saham, setara dengan 71,68% dari modal ditempatkan dan disetor. Sementara itu, PT Agung Sedayu memiliki 50.000 saham (14,16%) dan PT Tunas Mekar Jaya juga memiliki 50.000 saham (14,16%).
“Dengan melakukan Transaksi, Perseroan senantiasa mencari peluang bisnis potensial yang dapat memaksimalkan nilai investasi Perseroan dan entitas anak Perseroan di masa yang akan datang,” tutur Manajemen CBDK. (3/6).
Perseroan memandang bahwa industri properti memiliki potensi yang sangat positif bagi pengembangan bisnis Perseroan dan menciptakan sinergi bisnis yang optimal, khususnya pada pengembangan kawasan PIK2.
“Dengan demikian, Perseroan dan entitas anaknya dapat mengambil sebagian besar potensi keuntungan yang dihasilkan di masa mendatang, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham,” tambahnya.
Manajemen CBDK menambahkan bahwa transaksi ini merupakan salah satu langkah strategis dan mitigasi Perseroan untuk menambah kepemilikan pada MAS.
“Dana transaksi tersebut akan digunakan untuk membantu dan mendukung MAS dalam kebutuhan modal kerja dan/atau belanja kapital, yang diharapkan dapat memberikan efisiensi dan efektivitas dalam hal sumber pendanaan sehubungan dengan kegiatan operasionalnya,” tutup Manajemen CBDK.