EBuzz – PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), pengelola lifestyle brand Lucy in The Sky, mencatatkan penurunan pendapatan sebesar Rp100,67 miliar hingga periode 31 Desember 2024. Angka ini lebih rendah dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp152,10 miliar.
Laporan keuangan perseroan yang dirilis Kamis (10/4/2025) menunjukkan adanya penurunan beban pokok pendapatan menjadi Rp35,76 miliar dari Rp77,21 miliar. Namun, penurunan beban pokok pendapatan ini tidak mampu menahan penurunan laba bruto menjadi Rp64,91 miliar dari Rp74,89 miliar.
Beban operasi LUCY justru mengalami kenaikan menjadi Rp85,18 miliar dari Rp84,38 miliar. Akibatnya, rugi operasi perseroan meningkat signifikan menjadi Rp20,27 miliar dari rugi operasi sebesar Rp9,49 miliar pada tahun sebelumnya.
Pendapatan lain-lain perseroan juga tercatat menurun menjadi Rp4,68 miliar dari Rp8,07 miliar. Hal ini semakin memperparah kinerja keuangan LUCY, di mana rugi sebelum pajak naik tajam menjadi Rp15,58 miliar dari rugi sebelum pajak sebesar Rp1,41 miliar pada tahun sebelumnya.
Dampak paling signifikan terlihat pada rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Angka kerugian ini melonjak menjadi Rp12,61 miliar, jauh lebih besar dibandingkan rugi tahun berjalan pada periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp661,79 juta.
Dari sisi neraca keuangan, jumlah liabilitas perseroan tercatat menurun menjadi Rp65,93 miliar per 31 Desember 2024 dari Rp78,20 miliar pada periode yang sama tahun 2023. Sementara itu, jumlah aset perseroan mengalami kenaikan tipis menjadi Rp135,72 miliar dari Rp135,29 miliar.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) pada tahun 2024 menunjukkan penurunan pendapatan yang signifikan dan peningkatan kerugian yang cukup besar, meskipun terdapat penurunan pada beban pokok pendapatan dan liabilitas, serta kenaikan tipis pada aset.