Investasi US$20 Juta, INET Gandeng KETR Bangun Kabel Bawah Laut Jakarta-Singapura

EBuzz – PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mengambil langkah strategis untuk memperkuat konektivitas internet cepat dan stabil di Indonesia dan kawasan regional. Melalui anak usahanya, PT Pusat Fiber Indonesia, INET berkolaborasi dengan PT Jejaring Mitra Persada (JMP), entitas dari PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR), untuk mengembangkan jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan Jakarta, Batam, dan Singapura.

Proyek infrastruktur penting ini merupakan bagian dari sistem komunikasi kabel laut (SKKL) dan akan diimplementasikan melalui skema Indefeasible Right of Use (IRU), yang memberikan INET hak penggunaan jangka panjang atas infrastruktur kabel serat optik tersebut.

Direktur Utama INET, Muhammad Arief Angga, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/5/2025), menyatakan bahwa jaringan kabel bawah laut merupakan komponen vital dalam infrastruktur komunikasi global. INET menginvestasikan dana sebesar US$20 juta untuk merealisasikan proyek ini, sebagai wujud komitmen perusahaan dalam memperkuat infrastruktur digital nasional dan regional.

“Dengan IRU, kami tak lagi bergantung pada penyedia lain, karena kami bisa mengelola kapasitas dan konektivitas secara mandiri,” ujar Arief.

Kata Arief, proyek ini menjadi langkah strategis INET dalam melakukan ekspansi internasional, terutama ke pasar Singapura yang merupakan salah satu hub digital terbesar di Asia. Selain itu, proyek ini juga membuka peluang bagi INET untuk mengajukan lisensi sebagai Network Access Provider (NAP), sehingga dapat secara langsung mengakses dan menjual konektivitas internasional dari dan ke Indonesia.

“Dengan IRU, kami memiliki kendali langsung terhadap gateway internasional kami sendiri. Ini adalah kunci bagi kami untuk meningkatkan layanan dan daya saing, khususnya dalam menjangkau pelanggan internasional,” tegasnya.

INET memproyeksikan bahwa proyek ini akan mendongkrak pendapatan perusahaan secara signifikan, dengan target Rp 156 miliar pada tahun 2026 dan meningkat menjadi Rp 250 miliar pada tahun 2027.

Arief menyoroti tantangan pemerataan akses internet cepat di Indonesia, terutama di luar Jawa, serta meningkatnya kompetisi antar Internet Service Provider (ISP) di Jawa seiring dengan lonjakan permintaan bandwidth. INET saat ini melayani lebih dari 200 ISP lokal dari total lebih dari 850 ISP di Jawa, dan Arief melihat potensi pasar yang masih sangat besar. Proyek kabel bawah laut ini akan memperluas kapasitas jaringan INET hingga 400 terabyte, dengan kapasitas per jalur (pair) mencapai 25–30 terabyte, tergantung pada perangkat yang digunakan.

“Dengan selesainya jaringan Batam–Singapura yang sudah siap digunakan, dan jalur Jakarta–Batam yang akan selesai pada Oktober atau November 2025, kami menargetkan seluruh sistem dapat beroperasi penuh mulai Desember 2025 atau awal Januari 2026,” tambah Arief.

Kolaborasi Dengan Mitra Berpengalaman

Kerja sama dengan KETR melalui JMP dipilih karena rekam jejak perusahaan tersebut dalam proyek infrastruktur kabel laut di Indonesia. Direktur KETR, Dani Samsul Ependi, menegaskan komitmen pihaknya untuk mendukung penuh proyek ini dan membuka peluang kerja sama lanjutan untuk pemeliharaan dan pembangunan SKKL lainnya di masa depan.

“Kami telah melayani ratusan ISP di Indonesia, dan proyek ini memperluas cakupan serta kapasitas layanan kami ke rute internasional. Ini adalah batu loncatan untuk kerja sama yang lebih luas ke depan,” ucapnya.

Kemandirian Digital dan Posisi Indonesia di Asia Tenggara

Pembangunan infrastruktur digital seperti kabel bawah laut ini dipandang sebagai fondasi penting bagi kemandirian digital Indonesia. Di tengah pesatnya digitalisasi, keberadaan jaringan yang dapat dikelola sendiri oleh operator lokal akan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya sewa lintas jaringan, serta mempercepat respons terhadap kebutuhan pasar. Dengan konektivitas langsung ke Singapura, Indonesia semakin mendekati posisi strategis sebagai pusat lalu lintas data di Asia Tenggara.

“Ini bukan hanya soal ekspansi bisnis, tetapi juga misi memperkuat tulang punggung digital bangsa. Semakin besar jaringan yang kami miliki, semakin banyak pula pelaku usaha, institusi pendidikan, hingga UMKM yang bisa kami dukung dengan akses internet berkualitas,” pungkas Arief.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini