EBuzz – Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan hingga saat ini tengah melakukan pembicaraan dengan beberapa Anggota Bursa (AB) yang sudah siap untuk menjadi penyedia likuiditas perdagangan efek atau liquidity provider. Selain itu, otoritas pasar modal juga lagi mempersiapkan beberapa aturan yang terkait dengan hal tersebut.
Direktur BEI Irvan Susandy mengatakan, pihaknya saat ini telah mengantongi beberapa Anggota Bursa (AB) yang bersedia untuk menjadi liquidity provider. Namun, dirinya belum bisa memberikan bocoran terkait siapa saja AB yang bakal menjalankannya.
“Lagi ngobrol sama Anggota Bursa (AB) untuk bersedia menjadi liquidity provider terkait teknis dan yang lainnya,” ujar Irvan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (18/12).
Irvan juga menegaskan, untuk peraturan terkait liquidity provider dirinya menyebut saat ini tengah di review oleh OJK dan diharapkan implementasinya bisa dilakukan di tahun 2025 mendatang seiring dengan kesiapan dari AB yang bakal digandeng.
“Nanti dikasih peraturannya ya, sekarang lagi di review OJK. Udah disetujui dari Direksi (BEI),” pungkasnya.
“Tahun depan, insha allah. Belum tau waktunya kapan, tergantung AB-nya siap kapan,” tambahnya.
Sebelumnya, OJK telah mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 18 Tahun 2024 tentang Penyedia Likuiditas sebagai upaya meningkatkan pendalaman pasar keuangan dan meningkatkan likuiditas efek yang diperdagangkan melalui penyelenggara pasar.
Dalam aturan baru tersebut disebutkan bahwa, OJK bakal mengatur keberaaan Penyedia Likuiditas atau Liquidity Provider sebagai pihak yang telah mendapat persetujuan dari Penyelenggara Pasar untuk dapat memperdagangkan Efek dan memiliki kewajiban untuk melakukan Kuotasi atas Efek tertentu yang telah ditetapkan oleh Penyelenggara Pasar guna mendukung terciptanya likuiditas perdagangan Efek tersebut.
