Banyak Dapen Jadi Investor Saham Asuransi Digital Bersama (YOII), Listing Perdana Langsung Melonjak

EBuzz-PT Asuransi Digital Bersama Tbk, Perusahaan asuransi fokus di produk asuransi gaya hidup (lifestyle) dengan mengadopsi penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi di dalam proses operasionalnya resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham YOII pada hari ini Rabu, 8 Januari 2025 sekaligus menjadi emiten perdana yang membuka prosesi Listing pada 2025 ini. 

Listing perdana YOII melonjak menyentuh level tertinggi atau batas atas (ARA) ke level 133 naik 33 persen setara 33 poin.

Melalui penawaran umum saham YOII pada 31 Desember 2024 – 6 Januari 2025 kemarin, terlihat antusiasme publik yang membuat permintaan berlebih atau oversubscribed 18,35 kali dari target sebanyak 412.087.500 lembar saham atau mewakili maksimal 12,03% dari jumlah seluruh modal ditempatkan. 

Adapun harga yang dipatok pada penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp100. Artinya, perseroan berhasil menerima dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp41,20 miliar. Pada aksi korporasi ini, Perseroan telah menunjuk PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. 

“Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Kami juga dengan bangga dapat tercatat menjadi emiten pertama yang melakukan listing 2025 tentu akan menjadi sejarah yang baik bagi Perseroan,” kata Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) Adi Wibowo Adisaputro. 

Adi mengatakan mengatakan Perseroan optimis awal tahun 2025 ini menjadi waktu yang tepat untuk melenggang di Pasar Bursa Indonesia. Perseroan tentunya memiliki harapan dapat terus memberi dampak positif bagi industri keuangan Nasional dan industri asuransi khususnya melalui IPO.

Menurut Adi IPO menjadi momen penting bagi Perseroan yang telah bertransformasi dari bisnis asuransi konvensional menjadi digital. Kini, Perseroan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk melengkapi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat agar lebih efektif dan efisien.

“Apalagi seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka memperkuat struktur permodalan Perseroan,” katanya. 

Adi menyampaikan, sekitar 80% akan dipergunakan untuk biaya marketing untuk mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan Brand Awareness Perseroan, dan sisanya sekitar 20% akan dipergunakan untuk pengembangan aplikasi (insurance wallet) beserta infrastruktur penunjang seperti Data Center, Web Hosting, System Security, dan penggunaan AI, serta pengembangan sumber daya manusia dimana di dalamnya terdapat biaya perekrutan karyawan baru untuk Information Technology, Teknis, dan Operasional. 

Adi mengemukakan sejumlah keunggulan yang dimiliki Perseroan diantaranya proses pelayanan asuransi umum perusahaan akan dikembangkan secara online melalui platform digital seperti situs web, aplikasi mobile, atau platform media sosial. Proses ini dilakukan agar pelanggan dapat mengakses informasi tentang produk asuransi, mengajukan klaim, dan berinteraksi dengan perusahaan secara elektronik dengan aplikasi atau integrasi platform yang dikembangkan oleh perusahaan. 

“Dari proses yang telah dikembangkan, Perusahaan mengharapkan untuk mengurangi kebutuhan akan dokumen fisik dan mempercepat proses yang sebelumnya mungkin memakan waktu. Pelanggan juga dapat mengajukan aplikasi asuransi dan klaim secara seamless karena informasi terkait penutupan asuransi sudah disampaikan secara digital dengan hanya mengunggah dokumen, jika diperlukan. Produk asuransi Perusahaan juga akan disesuaikan dengan kebutuhan individu atau gaya hidup masyarakat yang sudah digital. Pelanggan dapat memilih cakupan asuransi yang mereka inginkan, memilih periode pertanggungan, dan memilih premi sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka,” ujarnya. 

Perusahaan akan menyesuaikan strategi pemasaran dan penjualan produk dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang semakin digital. Dengan mengadopsi teknologi terkini, perusahaan akan memusatkan upaya pada platform digital untuk menjangkau konsumen secara lebih efektif. Seluruh proses pemasaran dan penjualan akan diintegrasikan secara online, memungkinkan pengelolaan data pelanggan yang lebih terstruktur dan efisien melalui sistem digital.

Perusahaan juga akan menggunakan teknologi seperti artificial intelligence, data analitik, dan pemrosesan bahasa alami untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional. Teknologi ini memungkinkan perusahaan asuransi untuk melakukan analisis risiko yang lebih baik, memproses data dengan cepat, dan memberikan rekomendasi yang relevan kepada pelanggan.

“Perusahaan asuransi digital mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan untuk mengidentifikasi tren, mengukur risiko, dan mengembangkan produk yang lebih baik. Data ini dapat mencakup informasi demografis, riwayat klaim, perilaku konsumen, dan sumber data lainnya. Alhasil, analisis data yang canggih membantu perusahaan asuransi digital dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan meningkatkan pemahaman mereka tentang pelanggan,” kata Adi.

Adapun susunan permodalan dan pemegang saham YOII pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah Adi Wibowo Adisaputro (48,09%), Djajus Adisaputro (31,01%), Dapen BPD Jateng (10,43%), Dapen BPD DKI Jakarta (2,87%), Dapen Bank BJB (2,65%), Dapen Pegawai BPD Jatim (2,60%), Dwijawanti Widiatmadja (1,42%), Yayasan BPD Jateng (0,74%), dan PT BPD Jateng (0,19%). Setelah IPO maka susunan pemegang saham menjadi Adi Wibowo Adisaputro (42,30%), Djajus Adisaputro (27,28%), Dapen BPD Jateng (9,18%), Dapen BPD DKI Jakarta (2,53%), Dapen Bank BJB (2,33%), Dapen Pegawai BPD Jatim (2,29%), Dwijawanti Widiatmadja (1,25%), Yayasan BPD Jateng (0,66%), PT BPD Jateng (0,16%), dan masyarakat (12,03%).

Mengutip dari prospektus yang diterbitkan, kinerja YOII sampai dengan semester I 2024 mencatatkan kinerja yang baik dimana raihan Pendapatan mencapai Rp142,20 miliar, melesat hingga 782% YoY dibandingkan dengan kinerja pada periode semester I 2023 yang mencatatkan Pendapatan Rp16,11 miliar. Alhasil pada Laba Sebelum Pajak YOII mencapai Rp13,61 miliar, mencatat kenaikan 3.552% YoY dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun 2023 yang mencatatkan Laba Sebelum Pajak sebesar Rp372,53 juta. 

Peningkatan kinerja tersebut terutama didukung oleh inovasi produk asuransi digital yang dikembangkan oleh Perusahaan, sehingga meningkatkan penerimaan premi bruto pada tahun tersebut. Emiten yang berdiri sejak 1987 tersebut, menjelaskan bahwa proses pelayanan asuransi umum Perusahaan akan dikembangkan secara online melalui platform digital seperti situs web, aplikasi mobile, atau platform media sosial. Proses ini dilakukan agar pelanggan dapat mengakses informasi tentang produk asuransi, mengajukan klaim, dan berinteraksi dengan perusahaan asuransi secara elektronik dengan aplikasi atau integrasi platform yang dikembangkan oleh Perusahaan. 

Andrew Novi Gunawan, Director Investment Banking RELI menjelaskan bahwa YOII memiliki prospek yang baik dengan dukungan bisnis yang inovatif. “Asuransi Digital Bersama (ADB) atau YOII merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi gaya hidup berbasis teknologi. Seiring dengan berkembangnya jaman maka YOII menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Sejumlah inovasi dan strategi telah disiapkan oleh emiten melalui transformasi digital melalui pengembangan produk dan layanan inovatif untuk meningkatkan customer experience yang diharapkan dapat memperkuat kinerja dari YOII,” Imbuh Andrew.

spot_img

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini