Akuisisi Bank Victoria Syariah, BTN Wujudkan Rencana Spin-Off BTN Syariah

EBuzz – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) secara resmi memulai proses akuisisi terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Langkah ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat atau Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) dengan para pemegang saham BVIS pada Rabu, 15 Januari 2025, di Jakarta.

Dalam kesepakatan tersebut, BTN akan mengambil alih 100% saham BVIS dari para pemiliknya, yaitu PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta, dengan nilai akuisisi sebesar Rp1,06 triliun. Pendanaan untuk transaksi ini berasal dari internal BTN sesuai dengan rencana bisnis bank.

Akuisisi BVIS dilakukan setelah proses uji tuntas yang berlangsung selama beberapa bulan. Menurut Nixon, akuisisi ini dinilai efisien dalam memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 Tahun 2023, yang mewajibkan pemisahan UUS jika nilai asetnya mencapai Rp50 triliun.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa aksi korporasi ini merupakan strategi anorganik BTN untuk membentuk Bank Umum Syariah (BUS). Rencana ini mencakup pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, yaitu BTN Syariah, yang kemudian akan diintegrasikan ke dalam BVIS.

“Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia perlu didukung oleh pemain yang memiliki daya saing kuat dan layanan komprehensif. Akuisisi ini mendukung pengembangan BTN Syariah untuk menjawab kebutuhan pasar syariah, khususnya dalam sektor perumahan,” ujar Nixon dalam keterangan tertulisnya. (20/1).

Setelah penandatanganan CSPA, BTN akan melanjutkan proses akuisisi dengan sejumlah langkah, seperti mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN dan BVIS, serta memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BTN menargetkan seluruh proses akuisisi dan merger ini selesai sebelum akhir semester I-2025, sehingga BTN Syariah dapat resmi beroperasi sebagai bank umum syariah dalam bentuk perseroan terbatas (PT).

“Selama proses ini, operasional BTN Syariah akan berjalan seperti biasa hingga unit usaha ini resmi menjadi bank umum syariah,” tegas Nixon.

Langkah akuisisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi BTN dalam industri keuangan syariah di Indonesia, sekaligus mendukung pengembangan ekonomi syariah secara nasional.

Potensi dan Prospek BTN Syariah dan BVIS

BTN Syariah mencatat pertumbuhan aset yang signifikan, mencapai Rp58 triliun per kuartal III-2024, meningkat 19,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Setelah menjadi BUS, nilai aset BTN Syariah diproyeksikan mencapai Rp66 triliun-Rp67 triliun.

Sementara itu, BVIS dinilai sebagai kandidat akuisisi yang ideal karena pertumbuhan bisnisnya yang positif. Pada kuartal III-2024, aset BVIS tercatat sebesar Rp3,32 triliun, tumbuh 8,02% secara year-on-year (yoy).

spot_img

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini