EBuzz-PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) membukukan laba bersih pada kuartal III 2024 sebesar Rp 9,72 miliar. Naik hingga 103,96 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 sebesar Rp 4,76 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar setara dengan Rp 6,97 per lembar.
Merujuk data laporan keuangan SBMA yang disampaikan kepada keterbukaan informasi BEI, pendapatan usaha perseroan selama 9 bulan ini naik hingga 17,74 persen menjadi 96,61 miliar dibandingkan periode sama tahun 2023 yang terkumpul Rp82,06 miliar. Jumlah itu akumulasi antara penjualan senilai Rp93,23 miliar dan pendapatan jasa Rp3,38 miliar.
Adapun secara kontribusinya, penjualan berdasarkan jenis produk adalah Acetylene sebesar Rp26,74 miliar, Oxygen Rp22,18 miliar, Argon Rp17,52 miliar, Nitrogen Rp10,57 miliar, Karbondioksida Rp4,16 miliar dan penjualan lain-lain Rp15,41 miliar.
Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) dalam menjalankan bisnis yang melesat itu tetap mampu mengontrol beban pokok pendapatan di angka Rp46,59 miliar. Sehingga laba kotor SBMA sudah terlihat naik 30,65 persen menjadi Rp50,02 miliar dibandingkan sebelumnya di angka Rp38,28 miliar.
EBITDA yang dimiliki SBMA juga melonjak hingga 56,42 persen menjadi Rp15,79 miliar dari sebelumnya Rp10,09 miliar.
Menariknya total aset SBMA ini melesat jadi Rp290,72 miliar per 30 September 2024, dibandingkan periode sama tahun 2023 yang tercatat Rp276,17 miliar. Hal ini seiring pertumbuhan ekuitas SBMA tercatat Rp224,13 miliar dan liabilitas hanya Rp66,59 miliar.
Adapun sehatnya keuangan SBMA bisa terlihat juga dari sisi kas dan bank di akhir periode 30 September 2024 yang naik jadi Rp11,43 miliar dari sebelumnya Rp7,63 miliar.
Direktur Operasional SBMA Julianto Setyoadji menyebut, untuk menjaga dan menaikkan profitabilitas, SBMA tetap concern akan pengembangan aplikasi Gas, support sektor smelter dan sektor unggulan lainnya. Serta internal development termasuk utilitas dan optimalisasi Plant, Sarana dan SDM.
“Aplikasi Gas yang dimaksud adalah Pengembangan market dan Sarana Specialty Gas yang masih terbuka. Untuk sektor unggulan seperti Medical, Oil & Gas Service menjadi skala prioritas bisnis perseroan serta mengembangkan Internal Development yang mencakup service excellent ke Customer dan Investasi sarana,” tutup Julianto.