EBuzz – PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) melanjutkan tren positif pencapaian laba di kuartal III-2024. Setelah berhasil mencetak rekor laba bersih tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp 123,5 miliar pada semester I 2024, laba bersih tersebut meningkat menjadi sebesar Rp 168,7 miliar pada Q3-2024, atau meningkat sebesar 129,1% YoY.
SUNI berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp800,1 miliar pada Q3-2024 atau meningkat 67.9% YoY dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 dan telah mencapai target pendapatan Perseroan tahun ini sebesar 80,7%. Peningkatan pendapatan usaha tersebut seiring dengan pertumbuhan volume penjualan OCTG tubing dan casing yang masing-masing tumbuh sebesar 60.2% YoY dan 805,5 kali YoY.
Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk, Willy Johan Chandra menyatakan SUNI berhasil melanjutkan peningkatan kinerja yang signifikan pada 3Q 2024 sebagai hasil dari implementasi langkah-langkah strategis Perseroan di tahun ini.
Setelah Perseroan mencetak rekor laba tertinggi di semester I, Perseroan melanjutkan tren posisitif tersebut dengan membukukan laba bersih yang cukup signifikan pada 3Q 2024. Perseroan juga telah melakukan revisi atas target tahunannya dengan karena kinerja yang baik selama semester I 2024. Dengan potensi captive market Indonesia untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan keberhasilan Perseroan memenangkan tender-tender yang signifikan memberikan peluang bagi Perseroan untuk dapat meningkatkan kinerjanya dan menjamin keberlangsungan usaha ke depannya.
“Saat ini Perseroan masih tetap berfokus pada peningkatan kapasitas produksi inhouse dari entitas anak Perseroan, PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM). Fasilitas plant 2 RTM ini ditargetkan untuk dapat beroperasi pada awal 3Q 2025. Peningkatan kapasitas produksi tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan ke depan serta menjamin dan ketersediaan OCTG tubing secara nasional”, kata Willy. (28/10).
Sementara, Direktur Operasional SUNI Bambang Prihandono menuturkan bahwa, pada tahun ini Perseroan telah menyelesaikan pendirian workshop untuk produk wellhead dan x’mas tree sebagai langkah lanjutan pembentukan joint venture bersama Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), PT Petro Sinergy Manufacturing (PSM).
Saat ini, PSM tengah mengurus perijinan dan sertifikasi yang diperlukan agar dapat segera beroperasi secara komersial. PSM akan menjadi strategic asset kedua bagi Perseroan untuk menghasilkan wellhead dan x’mas tree yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional dengan harga yang kompetitif.
“Proses audit sertifikasi API telah selesai dilakukan pada awal Oktober ini, dan diharapkan dapat segera selesai proses sertifikasinya, selain itu PSM juga sedang mengurus sertfikasi TKDN, sehingga PSM dapat segera beroperasi dan berkontribusi pada kinerja SUNI”, tambah Bambang.
Seiring dengan pertumbuhan laba bersih, SUNI juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 26.7% menjadi Rp745,5 miliar dibandingkan periode 4Q 2023. Peningkatan ekuitas tersebut sudah termasuk dengan pembagian dividen sebesar Rp11 miliar sesuai dengan Keputusan RUPST pada tanggal 12 Juni 2024. Perseroan juga berhasil menjaga rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan kredit dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,34 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.
Perseroan juga melakukan investasi sebesar Rp160,5 miliar untuk pembelian mesin dan pembangunan pabrik, nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 145.4% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp65,4 miliar. Dari aktivitas pendanaan, arus kas bersih mengalami penurunan sebesar 87.1% YoY terutama disebabkan penerimaan dana IPO pada tahun 2023.
Perseroan juga menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp192,7 miliar pada tahun ini untuk melaksanakan rencana investasi di Pabrik ke-2 RTM.