IHSG Bakal Melemah, Saham Big Caps Masih Jadi PIlihan

EBuzz-Indeks saham di Asia kemarin, Rabu (12/6), ditutup beragam (mixed) karena investor mencerna rilis data inflasi dari raksasa ekonomi (Tiongkok, Jepang, India) di kawasan Asia.

Data Producer Price Index (PPI) Jepang memperlihatkan inflasi di level produsen lompat 2.4% Y/Y di bulan Mei, tertinggi sejak Agustus 2023. Angka ini lebih cepat dari laju kenaikan 1.1% Y/Y di bulan April dan melampaui ekspektasi pasar yang naik hanya 2.0%. Dengan demikian, PPI sudah mencatatkan kenaikan selama 40 bulan beruntun sehingga memicu kekhawatiran bahwa korporasi akan membebankan kenaikan harga ini kepada konsumen, yang berujung pada tingkat inflasi yang lebih tinggi di tingkat konsumen.

Investor memantau berita bahwa Pemerintah AS sedang mempertimbangkan menjatuhkan sanksi perdagangan yang lebih luas pada ekspor semikonduktor ke Rusia. Langkah ini berpotensi menargetkan distributor atau pengecer di Tiongkok dan Hong Kong yang selama ini menjadi pemasok utama bagi berbagai industri di Rusia. 

Semakin ketatnya pengawasan Pemerintah AS terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok akan meningkatkan kekhawatiran memburuknya hubungan dagang antara dua negara ini. Sebelumnya, di awal tahun 2024 ini, Pemerintah AS telah meluncurkan lonjakan bea masuk (tarif) impor atas beberapa industri utama Tiongkok.

Melihat kondisi itu, CEO ugen Sekuritas, William Surya Wijaya masih melihat IHSG akan bergerak pada rentang support di level 789 dan resistance ada di 7034.

Menurutnya, pola pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah fluktuasi nilai tukar Rupiah yang terjadi, sedangkan dalam rentang jangka pendek masih terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian jika terjadi koreksi minor, mengingat kondisi perekonomian masih dalam keadaan stabil terlihat dari data data yang telah terlansir.

“Namun masih tercatatnya capital outflow secara ytd tetap perlu diwaspadai, hari ini IHSG berpeluang melemah terbatas. Saham pilihan tetap jatuh pada big caps seperti ITMG, ASII, ICBP, TLKM, TBIG, LSIP dan BSDE.

spot_img

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini