EBuzz – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani melanjutkan pertemuan dengan 8 perusahaan asal Tiongkok pada 18-20 Desember 2024. Dari pertemuan tersebut, mantan Ketua Umum Kadin ini berhasil mengantongi komitmen investasi baru sebesar US$ 7,46 dollar atau setara dengan Rp 120 triliun.
Dalam pertemuan dengan Geely Auto Group, Rosan membahas potensi investasi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia. Diketahui, Geely merupakan salah satu produsen otomotif global terkemuka dan pemegang saham di beberapa merek mobil terkenal Eropa seperti Volvo, Daimler, Lotus, dan Proton.
Geely telah berkomitmen melakukan kerja sama perakitan industri mobil listrik dengan perusahaan Indonesia. Bahkan, perusahaan yang telah berdiri lebih dari satu dekade ini juga tengah mengembangkan mobil berbahan bakar metanol dan mulai dipasarkan ke beberapa negara.
Merespon hal tersebut, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengatakan bahwa, potensi pengembangan mobil berbahan bakar metanol sangat besar. Hal tersebut dikarenakan, Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
“Kita tahu bahwa metanol itu salah satunya dari sawit, dan Indonesia adalah negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia,” kata Rosan melalui keterangan tertulis. (24/12).
Selanjutnya, Rosan juga melakukan pertemuan dengan perusahaan lainnya yakni Zhenshi Holding Group Co., Ltd di mana perusahaan tersebut telah berinvestasi di beberapa proyek peleburan nikel di Maluku Utara dan Morowali.
Ia juga mendukung rencana investasi perusahaan di industri fiberglass dan sektor lainnya. Hal ini tentu sejalan dengan program Presiden Prabowo yang memiliki empat program prioritas yakni hilirisasi, ketahanan pangan, dan ketahanan energi.
“Tentunya, kami menyambut baik jika Zhenshi Group juga memiliki minat investasi di sektor pertanian dan energi,” jelasnya.
Sebelum mengakhiri kunjungan kerja di China, Rosan melakukan one on one meeting dengan tiga perusahaan di Beijing diantaranya China Energy Engineering Corporation (CEEC), CITIC, dan Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries.
Kata Rosan, ketiga perusahaan tersebut telah berminat untuk menanamkan investasinya di Indonesia sesuai dengan bisnis yang dimiliki. Dan untuk Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries, pihaknya telah sepakat untuk investasi sebesar US$460 juta di sektor perikanan di Indonesia bagian timur.