EBuzz – Emiten properti terkemuka PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) di sepanjang paruh pertama 2024 berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 2,33 triliun atau naik 94,28% yang mana pencapaian tersebut telah melampaui pencapaian laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 1,94 triliun.
Melonjaknya laba bersih pada akhir Juni ini, tidak lepas dari pertumbuhan Pendapatan Usaha, terutama pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk properti maupun pendapatan berulang (recurring income) seperti sewa.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya mengatakan, Solidnya aset BSDE yang tersebar di sembilan kota besar Indonesia membuat kinerja penjualan tidak tergantung dari satu proyek atau satu daerah. Proyek-proyek BSDE tersebar di Medan, Palembang, Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Samarinda, Makassar dan Manado.
“Pencapaian positif ini patut diapresiasi karena perekonomian global belum menunjukan kestabilan, terutama isu nilai tukar dan penurunan daya beli”, ungkap Hermawan Wijaya dalam Public Expose Live secara daring. (28/8).
Anggota kelompok properti Sinar Mas Land dan pengembang BSD City, di sepanjang enam bulan pertama berhasil mencatatkan peningkatan Pendapatan Usaha sebesar 46,99% menjadi Rp7,35 triliun, sambil secara efektif mengendalikan biaya, sehingga Laba Kotor tercatat sebesar Rp4,86 triliun, naik 53,07% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,18 triliun.
“Peningkatan Laba Kotor ini menunjukkan kemampuan BSDE meningkatkan kinerja margin laba,” ucapnya.
Sementara, untuk segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title tercatat Rp6,44 triliun, berkontribusi sekitar 87,70% terhadap Pendapatan Usaha konsolidasian. Segmen ini tercatat tumbuh positif 54,90% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu.
Sedangkan, untuk segmen Sewa merupakan segmen dengan kontribusi terbesar kedua terhadap total Pendapatan Usaha secara konsolidasi. Segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp468,71 miliar, tumbuh 0,91% dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp464,49 miliar. Segmen ini berkontribusi 6,38%.
“Adapun segmen terbesar ketiga berdasarkan kontribusi adalah segmen Pengelola gedung, dengan kontribusi sebesar 2,58% terhadap total Pendapatan Usaha konsolidasian. Hingga akhir Juni 2024, segmen ini berhasil mengumpulkan kinerja sebesar Rp189,58 miliar tumbuh 4,57% dibandingkan tahun lalu Rp181,30 miliar,” tutup Hermawan.
Per 30 Juni 2024, komposisi kinerja pendapatan pengembangan dan pendapatan berulang terhadap total Pendapatan Usaha konsolidasi berkisar masing-masing 88% dan 12%.