EBuzz – Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis dalam persaingan global di sektor kecerdasan buatan (AI) dengan memfasilitasi pembangunan Quantum AI Data Center pertama di Asia. Proyek yang berlokasi di Batam ini akan menyerap investasi tahap awal senilai USD400 juta atau sekitar Rp6 triliun.
Langkah lanjutan dari kerja sama ini mencakup pengajuan proposal insentif resmi dan penjajakan kolaborasi di sektor pendidikan dan pertambangan khususnya pengembangan rantai pasok mikrochip berbasis emas yang menjadi bagian penting dari ekosistem AI nasional.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu mengungkapkan, investasi tersebut merupakan hasil kerja sama antara perusahaan teknologi asal Silicon Valley, Worldvuer iByond Limited, dengan Tunas Prima Industrial Estate.
“Proyek ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8% menuju Indonesia Emas 2045. Ekonomi digital termasuk pusat data menjadi pilar utama pencapaian target tersebut,” ujar Todotua. (14/7).
Menurutnya, pusat data akan dibangun di kawasan industri hijau Tunas Prima, Batam, yang telah dilengkapi dengan infrastruktur berbasis energi terbarukan seperti panel surya dan sistem daur ulang air.
“Lokasi strategis ini sebelumnya juga telah menarik investasi dari raksasa teknologi dunia seperti Apple untuk produksi iPhone dan AirTags,” imbuhnya.
Potensi Kolaborasi Lintas Sektor
Selain membangun pusat data, Worldvuer iByond juga menjajaki kerja sama di sektor energi melalui model kolaboratif yang telah diterapkan bersama Aramco di Arab Saudi. Mereka juga membuka peluang kemitraan di bidang telekomunikasi dengan Telkom Group dan Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia.
“Dengan Undang-Undang Cipta Kerja dan sistem OSS, Indonesia telah menyederhanakan perizinan. Kami juga memberikan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, pembebasan bea masuk alat produksi, dan potongan pajak untuk R&D,” tambahnya.
Diketahui, Worldvuer iByond Limited merupakan pengembang sistem operasi Vovea iByond, teknologi canggih yang menggabungkan kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan big data analytics untuk mendukung pemrosesan super cepat dan efisien. Indonesia akan menjadi lokasi pertama di Asia yang mengimplementasikan teknologi ini, setelah sebelumnya sukses dikembangkan di Silicon Valley dan Timur Tengah.
