Dunia Virtual Online (AREA) Fokus Garap Bisnis Data Center Industri Keuangan

Jakarta, EBuzz – Peta persaingan bisnis data center di Indonesia pada saat ini semakin ekspansif. Hal tersebut terlihat dari jumlah pemain di bisnis data center yang mengalami peningkatan. Meski demikian, PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) telah memiliki strategi guna menghadapi persaingan bisnis data center salah satunya dengan fokus masuk ke industri jasa keuangan.

Direktur PT Dunia Virtual Online Tbk Yoke Tangkar mengungkapkan bahwa, perseroan telah memiliki sejumlah klien yang berasal dari sektor industri jasa keuangan untuk penyewaan data center miliknya. Maka dari itu, pihaknya saat ini telah memiliki data center terbaru yang berlokasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat untuk dapat mengakomodir banyaknya permintaan.

Adapun lokasi data center yang dimiliki oleh perseroan, berada di lokasi yang strategis dan dekat dari Ibu Kota Jakarta.

“Beberapa klien diantaranya fintech dan SRO. Jadi yg di Gedung Tifa itu untuk segmen SME, sedangkan kalau d Gedung Cyber udah penuh dan beberapa anggota bursa (AB) sudah ada disana. Jadi kita bangun di Cimanggis untuk menyerap market data center lainnya,” ungkapnya usai Press Confrence di BEI, Jakarta. (1/4).

Yoke menambahkan, dengan fokusnya perseroan dalam menggarap bisnis data center untuk sektor industri jasa keuangan diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan di akhir tahun 2024.

“Harapannya kontribusi penyewaan data center untuk industri jasa keuangan bisa menyumbang 50 persen ke pendapatan”, tambahnya.

Seperti diketahui, PT Dunia Virtual Online Tbk telah resmi tercatat sebagai emiten ke-20 di tahun ini. Dalam IPO ini Perseroan melepas maksimal 20,08% sahamnya ke publik atau sebanyak 510.000.000 saham baru dengan harga Rp131 per lembar saham. Melalui penawaran umum saham AREA, terlihat antusiasme publik yang digelar pada 21-27 Maret 2024 lalu. Alhasil, terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 17,5 kali dari total saham IPO AREA.

Nantinya, dana dari IPO setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sekitar 64,17% untuk belanja modal dan sekitar 35,83% untuk modal kerja.

spot_img

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini