EBuzz – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi memperluas cakupan produk derivatifnya dengan menambahkan lima saham baru sebagai underlying Kontrak Berjangka Saham (KBS) atau Single Stock Futures (SSF), yang mulai diperdagangkan hari ini, Senin (14/7/2025).
Adapun lima saham baru tersebut meliputi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan bahwa penambahan ini menjadikan total saham underlying SSF menjadi 10 emiten, seiring dengan meningkatnya minat investor terhadap instrumen derivatif sebagai alternatif investasi.
Selain itu, penambahan underlying saham pada produk SSF merupakan langkah strategis untuk memperluas pilihan investasi dan memperkuat likuiditas pasar.
“Inisiatif ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan produk derivatif di Indonesia. Dengan semakin banyaknya pilihan saham sebagai underlying, investor memiliki keleluasaan untuk menyesuaikan strategi investasinya,”ujar Jeffrey.
Penambahan Underlying Saham Baru sebagai Langkah Strategis untuk Perkuat Likuiditas Pasar

Jeffrey menambahkan, BEI memilih saham-saham dari sektor konsumsi, pertambangan, dan energi berdasarkan kinerja sektor yang relatif stabil di tengah dinamika ekonomi global dan domestik.
“Saham-saham tersebut juga dinilai memiliki likuiditas tinggi dan fundamental yang kuat, menjadikannya cocok sebagai instrumen derivatif yang fleksibel,” tambahnya.
Sebagai bagian dari komitmennya, BEI akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai produk derivatif kepada pelaku pasar.
“BEI juga mendorong Anggota Bursa untuk aktif membuka akses perdagangan derivatif guna menjangkau lebih banyak investor,” pungkas Jeffrey.
Dengan fitur leverage, fleksibilitas modal, serta kemampuan untuk melakukan transaksi dua arah (long dan short), SSF diproyeksikan menjadi salah satu instrumen unggulan bagi investor yang ingin mengelola risiko maupun memaksimalkan peluang di pasar modal Indonesia.
Selain lima saham baru, saham underlying SSF sebelumnya mencakup PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

