Pantai Indah Kapuk Dua Optimalkan Ekspansi Lahan, Bidik 1.876 Hektare di PIK 2

EBuzz – Emiten milik konglomerat Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) bidik Bidik seluas 1.876 Hektare lahan baru pada 2025. Ha untuk terus memperkuat posisinya di sektor properti. Langkah strategis ini sejalan dengan upaya perusahaan menciptakan nilai tambah di pasar properti premium Indonesia.

Dalam rangka memperluas kepemilikan lahannya, PANI tengah menggalang dana sebesar Rp23 triliun melalui skema rights issue dan private placement. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan luas lahan perusahaan menjadi 1.876 hektare. Meski angka tersebut signifikan, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli mencatat bahwa luas ini masih berada di bawah potensi total lahan sebesar 6.000 hektare di kawasan PIK 2.”Peluang untuk terus menambah lahan di kawasan ini sangat besar, mengingat potensi pengembangan kawasan yang luar biasa,” kata Christopher dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/25).

Sebagai bagian dari Agung Sedayu Group, PANI memiliki dukungan dari pengalaman lebih dari lima dekade dalam pengembangan properti. Kawasan PIK 2 yang dikelola PANI telah dikenal sebagai lokasi premium berkat kehadiran fasilitas kelas dunia, termasuk pusat MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) yang dikembangkan oleh Central Business District Kapuk (CBDK). Fasilitas ini diyakini mampu meningkatkan arus pengunjung sekaligus menguatkan harga lahan di kawasan tersebut.

Strategi pemasaran PANI yang efektif turut menjaga permintaan tinggi terhadap lahan di kawasan PIK 2, yang berkontribusi pada harga premium. Selain itu, rencana pengembangan skala besar, seperti pelabuhan internasional, taman hiburan, dan sirkuit Formula Satu, menonjolkan nilai strategis kawasan ini.

Christopher merekomendasikan “BUY” untuk saham PANI dengan target harga Rp21.500, yang mencerminkan nilai aset bersih (NAV) perusahaan saat ini. “Tanpa diskon terhadap NAV, rencana injeksi aset melalui rights issue dan private placement memberikan keyakinan terhadap prospek pertumbuhan perusahaan,” ujarnya.

Namun, Christopher juga mengingatkan risiko yang dapat memengaruhi kinerja PANI, seperti permintaan yang lebih lemah dari perkiraan, stagnasi harga jual lahan (ASP), atau keterlambatan dalam proses injeksi aset.

Christoper menegaskan, dengan strategi pengembangan yang terintegrasi, PANI diyakini mampu memperkuat posisinya sebagai pengembang properti unggulan di Indonesia, terutama di kawasan PIK 2 yang terus berkembang sebagai destinasi investasi properti premium.

spot_img

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini