EBuzz-Presiden Prabowo harus menjadi contoh terbaik. Harus bijak, arif, sabar, dan mengayomi semua. Tidak perlu tergoda untuk menanggapi tanggapan dan pernyataan sinis dari siapa pun. Harus tetap fokus mengejar target dan agenda yang telah direncanakan dan ditetapkan.
Saleh Partaonan Daulay selaku Ketua Komisi 7 DPR RI, dapil Sumut II yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP PAN dan Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan, “Jujur saja, belakangan ini saya menangkap kesan ada banyak nada sinis yang diarahkan kepada Prabowo dan pemerintah. Bahkan juga kepada teman dan orang-orang yang sering diajak diskusi dan tukar pikiran oleh Pak Prabowo”.
Orang-orang sinis seperti ini tidak perlu ditanggapi. Orang sinis selalu pesimis, selalu menyampaikan kritik tidak konstruktif, nada bicara selalu merendahkan, kurang empati, dan sering melemparkan humor hitam atau sarkasme. Presiden tidak perlu merisaukan jika menemukan orang-orang seperti ini. Kuncinya, jangan dilayani. Sebab semakin dilayani, biasanya semakin menjadi-jadi.
“Lagian, melayani orang sinis pasti merugi. Itu akan menyebabkan rusaknya komunikasi. Bahkan, dalam titik tertentu akan menimbulkan konflik. Bisa jadi konflik secara verbal, atau konflik antar kader dan simpatisan”.
Dalam menghadapi situasi saat ini, sebaiknya Presiden Prabowo tetap tenang dan profesional. Apa pun kritikan yang disampaikan jangan ambil pribadi dan jangan masukkan ke hati. Tidak ada salahnya membatasi interaksi yang tidak perlu dengan mereka. Lebih baik fokus pada solusi positif dan upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Sejauh ini, Prabowo sudah benar. Banyak yang sudah menyampaikan pujian. Tapi jangan terlena”.
“Kalau ada yang menyerang, ya harus sabar. Tidak perlu direspon. Levelnya kan beda. Agendanya juga berbeda”.
“Kalau soal sabar, Prabowo telah teruji. Perjalanan politiknya menunjukkan hal itu. Bahkan dalam pilpres yang lalu, kunci kemenangan Prabowo adalah sabar,” tutup Saleh Partaonan.