EBuzz – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (8/4/2025). Menurutnya, pelemahan tersebut memiliki kaitan dengan kebijakan retaliasi yang ditegaskan oleh China sebagai respons atas tarif timbal balik impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa dinamika pasar modal, termasuk IHSG, nilai tukar rupiah, dan surat berharga, saat ini sangatlah cair dan mencerminkan respons pasar terhadap perkembangan global. Ia bahkan mencontohkan adanya negara lain yang pasar sahamnya mengalami koreksi hingga di atas 25 persen.
“Kalau kita lihat banyak negara yang Indeks Harga Sahamnya pada tanggal 8 April dibanding 2 April banyak yang koreksinya sangat dalam hingga 14%. Bahkan tadi yang Pak Menko Perekonomian menyampaikan beberapa bisa mencapai ke atas 25%,” dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI, Selasa (8/4/2025). (9/4).
Lebih lanjut, Sri Mulyani menekankan bahwa pemerintah harus terbiasa menghadapi pergerakan IHSG yang dinamis. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa pemerintah tidak akan mengalihkan perhatian dari upaya menjaga fundamental ekonomi yang kuat.
“Kita itu seperti shock absorber. Shock-nya (yang) terjadi ini adalah bentuk respons yang mungkin harus terbiasa kita lihat. Namun tidak berarti kita kemudian shifting attention nya dari fondasi yang tetap harus dijaga,” tegasnya.
Pernyataan Sri Mulyani ini memberikan konteks lebih lanjut terkait fluktuasi pasar modal Indonesia di tengah tensi perdagangan global yang kembali meningkat antara AS dan China. Pemerintah Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi global dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan dalam negeri.
“Jadi kepercayaan 100% terhadap dolar juga mulai menurun. Sementara Fixed Index yaitu volatility juga meningkat tapi kalau kita bandingkan pada saat Covid kenaikannya sebetulnya masih relatively manageable tapi ini menggambarkan suasananya alarmnya mulai berkunjung jadi kita harus juga tetap hati-hati tanpa panik,” tutup Sri Mulyani.
Seperti diketahui, pada Perdagangan Selasa (8/4/2025) Indeks Harga Saham Gabungan dibuka mengalami pelemahan hingga mencapai 9% ke level 5,912,06. Merosotnya IHSG setelah libur lebaran membuat otoritas pasar modal menerapkan penghentian sementara perdagangan atau trading halt.