Jakarta, EBuzz – PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang survei dan layanan untuk perusahaan energi. Perseroan akan menggelar Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.200.000.000 atau 19,36 persen dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga Rp 100 per saham.
Dalam aksi korporasi kali ini, perseroan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia selaku Underwriter untuk Penawaran Perdana Saham Perseroan.
Direktur Utama PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk Yophi Kurniawan Iswanto menyampaikan bahwa langkah perseroan ini dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan kontrak – kontrak yang sudah Perseroan dapatkan.
“Dengan adanya dana IPO maka Perseroan akan memiliki neraca (balance sheet) yang lebih kuat sehingga dapat memperoleh kontrak-kontrak baru yang lebih besar. Dengan demikian ke depannya Perseroan akan lebih dapat berkembang dan meningkatkan pendapatan Perseroan. Pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan profit Perseroan dan meningkatkan kemampuan pendanaan dari kas Perseroan untuk menghadapi tantangan ekspansi di masa depan”, ujarnya usai Seremoni Pencatatan Saham Perdana di BEI, Jakarta. (16/4).
Selain itu, Yophi menambahkan dari aksi korporasi ini, Perseroan akan menerima dana sebesar Rp 120 miliar dimana dana yang diraih Perseroan dari IPO setelah dikurangi dengan biaya emisi, sekitar 43,52% akan digunakan untuk pembelian peralatan guna menunjang kegiatan operasional Perseroan di kemudian hari. Selain itu, tujuan Perseroan melakukan IPO juga guna untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Perseroan agar Perseroan memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.
“Selain itu dengan diperolehnya dana hasil IPO, Perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat”, pungkasnya.
Beliau menambahkan bahwa potensi survei dan inspeksi tidak hanya untuk migas, namun survei dan inspeksi juga dapat dilakukan untuk energi baru terbarukan.
Melihat potensi dan tantangan kedepannya Perseroan berencana untuk meningkatkan kapasitas dengan menambah peralatan dan meningkatkan kemampuan modal sehingga Perseroan dapat mengerjakan kontrakkontrak yang sudah didapatkan serta kecukupan modal untuk mengikuti banyak proyek dan tender secara bersamaan.
“Setelah IPO kami akan tetap membuka diri terhadap potensi bisnis agar bisa berkembang, potensi kedepannya dari survei dan inspeksi masih sangat besar dan tidak hanya pada minyak dan gas, untuk energi baru terbarukan pun membutuhkan survei dan inspeksi, momentum IPO ini akan memberikan percepatan kepada kami untuk tumbuh sekaligus memperkuat pondasi keuangan kami untuk menghadapi tantang ekspansi di masa depan”. Beliau juga menyampaikan”, tambahnya.
Sementara itu, Tjung Sie Kiong Direktur Utama PT Artha Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek memaparkan Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi calon investor yang membeli saham pada Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan ini. Setiap pemegang 20 (dua puluh) saham baru Perseroan berhak memperoleh 29 (dua puluh sembilan) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
“Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 300,- per lembar. Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, yang mana seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja. Masa pelaksanaan waran mulai tanggal 16 Oktober 2024 sampai dengan 15 April 2025”, tutupnya.
Perseroan menyadari permintaan akan jasa survey dan inspeksi memiliki potensi yang sangat besar seiring dengan meningkatnya target pemerintah untuk meningkatkan produksi migas, terutama untuk perairan laut dalam dan potensi migas di daratan. Untuk merealisasikan rencana tersebut Perseroan berencana untuk membeli peralatan baru dan memperkuat permodalan Perseroan dengan mennggunakan pendanaan yang diperoleh melalui Penawaran Umum Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia.