BI : Utang Luar Negeri Indonesia di Akhir Tahun 2024 Alami Perlambatan

EBuzz – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2024 mencatatkan pertumbuhan yang melambat. Berdasarkan data terkini, posisi ULN Indonesia mencapai 424,1 miliar dolar AS, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 5,4% (yoy).

Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Oktober 2024 yang mencapai 7,7% (yoy). Perlambatan ini dipengaruhi oleh penurunan ULN sektor swasta serta perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan,
pada sektor publik, ULN pemerintah tercatat sebesar 203,0 miliar dolar AS pada November 2024, tumbuh 5,4% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 8,6% (yoy) pada Oktober 2024.

“Penurunan ini disebabkan oleh aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional serta penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung program dan proyek pemerintah,” ucapnya dalam keterangan tertulisnya. (17/1).

Kata Ramdan, sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN pemerintah difokuskan pada belanja prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Alokasi terbesar diarahkan pada sektor-sektor strategis, antara lain Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (20,9%), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (19,4%), serta Jasa Pendidikan (16,8%). Mayoritas ULN pemerintah, yaitu 99,9%, memiliki tenor jangka panjang, sehingga risiko pembayaran relatif terkendali,” tambahnya.

Sementara itu untuk sektor swasta, ULN tercatat sebesar 194,6 miliar dolar AS pada November 2024, dengan kontraksi pertumbuhan sebesar 1,6% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada Oktober 2024 sebesar 1,4% (yoy). Penurunan ini terutama disebabkan oleh kontraksi ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,7% (yoy).

“ULN swasta terbesar berasal dari sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, yang secara kolektif mencakup 79,4% dari total ULN swasta. Sebagian besar ULN swasta, yaitu 76,1%, memiliki tenor jangka panjang, yang turut mendukung stabilitas struktur utang,” tegasnya.

Struktur ULN Tetap Sehat dan Terkendali

Secara keseluruhan, struktur ULN Indonesia tetap sehat dengan rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 30,5%. Selain itu, utang jangka panjang mendominasi dengan pangsa mencapai 84,7% dari total ULN. Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau dan mengelola ULN untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengoptimalkan perannya dalam pembiayaan pembangunan nasional.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini