EBuzz – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menargetkan agar PAM Jaya untuk bisa melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di tahun 2029 mendatang. PAM Jaya akan menjadi BUMD ke-2 yang bakal mencatatkan sahamnya di BEI setelah Bank DKI atau Bank Jakarta yang akan didorong melantai di Bursa pada tahun 2026 mendatang.
Upaya tersebut dapat terwujud ketika pemenuhan air bersih di Jakarta sudah mencapai 100% di tahun 2029. Sebab saat ini, pemenuhan air bersih di Jakarta baru menyentuh angka 71%, dan permasalahan air bersih menjadi fokusnya saat menjabat di DKI Jakarta selama 5 tahun mendatang.
Menurut Pramono, alasan dirinya mendorong agar PAM Jaya bisa mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikarenakan perusahaan tersebut telah memiliki captive market yang besar. Bahkan katanya, jumlah pelanggan PAM Jaya telah mencapai 3 juta pelanggan. Selain itu, Good Corporate Governance (GCG) PAM Jaya akan jauh lebih baik karena nantinya publik juga dapat mengawasi kinerja dari BUMD tersebut.
“Kalau itu sudah terpenuhi, maka PAM Jaya akan saya Go Public. Dan, ini akan menjadi Go Public yang gede banget, captive market dengan pelanggan sebanyak 3 juta dan tidak ada bisnis segede itu,” katanya di Youtube Pandji Pragiwaksono Rabu, (25/6/2025).
Pramono meyakini, jika PAM Jaya didorong untuk masuk ke pasar modal lewat IPO maka nilai value PAM Jaya akan menjadi besar. Hal tersebut dikarenakan, air menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang ada di Jakarta.
“Begitu sekarang saya sudah ucapkan semua konglomerat mulai datang ke PAM Jaya, sudah kamu (PAM Jaya) bermitra dengan saya,”saya tegasnya.
Selain mendorong BUMD yang ada di Jakarta untuk melantai di Bursa, Pramono Anung juga memiliki rencana lain dengan membuat Jakarta Collaboration Fund yang mana jika hal tersebut dapat dilakukan sumber keuangan dan pembiayaan Jakarta akan sangat bervariasi yang tidak bergantung pada pajak restitusi maupun dividen.
“Sehingga nantinya Jakarta bisa kayak Danantara. Di Jakarta kan banyak yang bisa di leverage, dan saya yakin itu bisa menjadi sumber pembiayaan baru bagi Jakarta” pungkas Pramono.
Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berjanji akan merealisasikan program 40 program percepatan (quick wins) untuk membenahi Jakarta dalam 100 hari kerja. Hingga saat ini, sudah 97% program percepatan tersebut telah dieksekusi oleh Pramono.