EBuzz – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memperkuat sinergi strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani menjelaskan bahwa, pertemuan ini menjadi wadah bagi para pemimpin industri keuangan untuk membahas kinerja operasional, strategi ekspansi, serta langkah konkret memperkuat ekosistem keuangan nasional.
“Kami ingin memastikan bahwa Danantara berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Rosan, di Jakarta, Selasa (3/6/2025). (4/6)
Dony Oskaria menegaskan, kolaborasi ini akan membuka peluang investasi yang lebih luas di Indonesia. Pada kesempatan ini, Rosan Roeslani bersama Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, bertemu dengan jajaran Direktur Utama Himbara. Dari Himbara, hadir Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan, Direktur Utama BRI Hery Gunardi, serta Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo. Mereka mendiskusikan strategi bisnis ke depan.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan strategi bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat,” kata Dony.
Pihaknya berharap sinergi antara Danantara Indonesia dan Himbara dapat menjadi katalis penguatan industri keuangan nasional, sekaligus mendorong inovasi dan efisiensi dalam layanan perbankan.
Target Investasi Danantara Indonesia Capai Rp81,54 Triliun di 2025
Sementara itu, dalam acara bertajuk “Simposium Nasional Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia”, Managing Director Danantara Indonesia, Arief Budiman, menyampaikan target investasi Danantara Indonesia senilai 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp81,54 triliun.
“Investasi ini akan dialokasikan untuk delapan sektor utama, diantaranya Minerals, Renewables Energy, Digital Infrastructure, dan Financial Services,” kata Arief.
Arief Budiman juga memproyeksikan dividen yang akan diterima oleh Danantara Indonesia dari perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp120 triliun pada tahun ini.