Wujudkan Asta Cita Prabowo, Pupuk Indonesia Gandeng Emiten Migas Bakrie ENRG

EBuzz – PT Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) strategis dengan dua anak usaha PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) terkait pasokan gas bumi dan pemanfaatan karbon dioksida (CO₂).

Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat rantai pasokan bahan baku pupuk serta mempercepat adopsi teknologi transisi energi demi mendukung ketahanan pangan nasional dan pencapaian emisi nol bersih (net zero emission/NZE) 2060.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan bahwa kerja sama tersebut mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan sektor energi dan pupuk nasional.

“Melalui dua MoU ini, kami ingin memastikan pasokan gas jangka panjang bagi pabrik pupuk, khususnya di wilayah Sumatera, sekaligus menjadi bagian dari solusi energi bersih melalui pengembangan teknologi CCS dan CCUS,” ujar Rahmad dalam seremoni penandatanganan di Jakarta, Kamis (10/7/2025). (11/7).

Kerja sama pertama dilakukan antara Pupuk Indonesia dan EMP Gebang Limited untuk menjajaki pemanfaatan pasokan gas dari Wilayah Kerja Gebang, Sumatera Utara. Dalam nota tersebut, kedua pihak akan mengevaluasi potensi penyerapan gas sebesar 100 MMBTU per hari, yang akan diprioritaskan untuk kebutuhan operasional PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Rahmad menilai wilayah ini penting sebagai sumber gas domestik jangka panjang yang mendukung rencana revitalisasi fasilitas produksi pupuk di utara Sumatera.

“Kepastian pasokan gas sangat krusial. Ini menjadi dasar utama agar PIM dapat meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga kesinambungan operasional,” tegasnya.

Sementara itu, kesepakatan kedua ditandatangani dengan PT Pema Global Energi (PGE), anak usaha ENRG yang mengelola Lapangan Gas Arun di Lhokseumawe, Aceh. Kolaborasi ini mencakup pengembangan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) serta Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS), yang diarahkan untuk memproduksi blue ammonia bahan bakar bersih masa depan.

Ia menyebut bahwa KEK Arun sangat potensial menjadi pusat produksi dan perdagangan amonia hijau dan biru skala dunia. Ia juga mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia tengah menjalin kerja sama dengan mitra asal Jepang untuk pengembangan hybrid green ammonia.

“Kami bahkan sedang mengupayakan agar fasilitas bunkering ammonia bisa dipindah dari Singapura ke Aceh. Ini peluang strategis untuk menjadikan Aceh sebagai hub energi bersih global,” jelas Rahmad.

Menuju Ekosistem Energi & Pangan Berkelanjutan

Penandatanganan dua MoU ini dinilai strategis dalam mendukung visi Asta Cita Pemerintah Prabowo-Gibran, khususnya pada aspek swasembada pangan dan penguatan ekonomi hijau. Rahmad menekankan bahwa kerja sama lintas sektor dan pemanfaatan teknologi bersih akan membuka peluang baru, tidak hanya dari sisi industri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar wilayah operasional.

“Kami percaya bahwa langkah ini akan memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok energi bersih global, sekaligus menciptakan dampak ekonomi nyata di tingkat lokal,” tutupnya.

Sementara, Direktur Utama & CEO EMP, Syailendra S. Bakrie, menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung agenda transisi energi nasional.

“Langkah ini tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga selaras dengan upaya menuju NZE 2060. Fasilitas CCS/CCUS di Lapangan Arun akan jadi kontribusi penting dalam strategi dekarbonisasi nasional,” kata Syailendra.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini