EBuzz – PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) menggelar paparan publik insidentil sebagai tindak lanjut dari permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait lonjakan signifikan harga saham perseroan dalam sepekan terakhir.
Dalam paparan publik, manajemen Triniti Land menjelaskan bahwa saat ini tengah menggarap sejumlah proyek strategis bernilai lebih dari Rp10 triliun, meliputi Collins Boulevard di Alam Sutera, Sequoia Hills di Sentul, Marc’s Boulevard di Batam, serta Holdwell Business Park di Lampung.
Ke depan, emiten dengan kode saham TRIN ini berencana memperkuat struktur permodalan melalui kerja sama strategis dan ekspansi proyek di luar Jabodetabek.
“Kami fokus pada efisiensi aset, digitalisasi manajemen proyek, serta pengembangan model kerja sama strategis untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan,” papar manajemen dalam Public Expose secara daring, Jumat (17/10).
Sementara secara fundamental, kinerja Triniti Land menunjukkan tren pemulihan signifikan. Hingga semester I-2025, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp5,3 miliar, berbalik positif dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan rugi Rp49,5 miliar.
Saham TRIN Disuspensi BEI
Suspensi perdagangan saham TRIN sebelumnya dilakukan oleh BEI setelah harga saham emiten properti tersebut melonjak 135 persen, dari Rp107 pada 3 Oktober menjadi Rp252 per saham pada 10 Oktober 2025. Otoritas bursa menilai kenaikan tajam tersebut perlu diklarifikasi guna memastikan keterbukaan informasi kepada publik dan investor.
Merespon hal tersebut, manajemen menegaskan bahwa kenaikan harga saham tersebut tidak dipicu oleh aksi korporasi tertentu, melainkan murni terjadi karena mekanisme pasar.
“Kami melihat kenaikan harga saham TRIN merupakan cerminan meningkatnya kepercayaan investor terhadap fundamental dan prospek bisnis perusahaan,” ujarnya.
Langkah perseroan dalam menjaga transparansi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan kepada investor sekaligus mendukung stabilitas perdagangan saham pasca pencabutan suspensi oleh BEI.
