EBuzz – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekosistem pasar modal Tanah Air.
Lembaga pengelola investasi milik negara tersebut mendorong perusahaan BUMN beserta anak usahanya untuk segera melaksanakan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir mengatakan, pihaknya siap berkontribusi aktif terhadap pengembangan pasar modal nasional, baik dari sisi penawaran (supply) maupun permintaan (demand).
“Dari sisi supply, kami ingin memastikan bahwa perusahaan-perusahaan di bawah Danantara siap menjadi emiten yang sehat, transparan, dan berdaya saing di bursa,” ujar Pandu dalam Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Emiten Tercatat di BEI Sebanyak 23 Perusahaan

Lebih lanjut, Pandu menegaskan bahwa Danantara Indonesia juga akan berperan aktif dari sisi permintaan pasar (demand) dengan mengalokasikan sebagian besar dananya ke investasi domestik.
Saat ini, terdapat 24 perusahaan BUMN dan anak usahanya yang telah tercatat di BEI dari total 966 emiten yang ada. BEI juga memiliki indeks khusus, IDXBUMN20, yang berisi saham-saham unggulan milik BUMN. Pada perdagangan Jumat, indeks tersebut melemah tipis 0,84 persen ke level 354,48.
“Kami kini mulai melakukan investasi ke berbagai instrumen, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, untuk tahun ini, sekitar 80 persen dana investasi akan kami fokuskan di dalam negeri,” ungkapnya.
Sementara itu, sepanjang 2025, BEI mencatat 23 perusahaan baru telah resmi melantai di bursa melalui IPO. Selain itu, 11 perusahaan lain masih dalam pipeline dan diperkirakan akan melaksanakan IPO sebelum akhir tahun.
Dengan dukungan Danantara Indonesia, diharapkan semakin banyak perusahaan BUMN maupun swasta yang memanfaatkan pasar modal sebagai sarana pendanaan dan percepatan pertumbuhan bisnis.

