EBuzz – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan pertumbuhan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang sangat signifikan, mencapai 200 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I-2025.
Komisaris Utama BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa peningkatan volume transaksi QRIS sangat pesat karena kemudahan dan popularitasnya di kalangan pengguna.
Secara keseluruhan, transaksi digital di BCA, termasuk melalui internet banking dan mobile banking, mendominasi dengan kontribusi sekitar 98 persen dari total transaksi. Jumlah transaksi per pengguna juga menunjukkan pertumbuhan yang solid, berkisar antara 25-26 persen setiap tahunnya.
“QRIS secara volume jumlah transaksinya meningkat pesat sekali. Karena QRIS ini mudah dan cukup disenangi, dan sesuatu yang bagus tentu pertumbuhannya akan spektakuler,” kata Jahja dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (23/4/2025). (24/4).
Meskipun demikian, Jahja menjelaskan bahwa nilai transaksi QRIS masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan transfer konvensional atau melalui virtual account (VA), yang umumnya melibatkan nominal yang lebih besar.
“Dari segi value, kalau dibandingkan dengan transfer konvensional yang bisa transfer ratusan juta bahkan miliar, QRIS masih sekitar puluhan sampai ratusan ribu. Artinya, dari segi nilai ini belum bisa menandingi sistem pembayaran konvensional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jahja menyoroti adanya pergeseran tren dalam penggunaan ATM BCA. Jika sebelumnya ATM banyak digunakan untuk transfer dan pembayaran tagihan, kini transaksinya lebih didominasi oleh penarikan dan setoran tunai. Ia menilai bahwa QRIS telah mengambil alih sebagian fungsi transaksi non-tunai yang dulunya dilakukan melalui ATM.
Sebagai informasi, BCA saat ini mengoperasikan lebih dari 19.500 mesin ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. Lebih dari 75 persen dari jumlah tersebut telah dilengkapi dengan fitur tarik dan setor tunai, yang semakin memudahkan nasabah dalam bertransaksi.