Jakarta, EBuzz – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 196,6 miliar dengan harga Rp 75 per lembar saham atau sekitar 63 persen dari laba bersih di tahun buku 2023.
Direktur Utama PT Trans Power Marine Tbk Ronny Kurniawan menjelaskan bahwa, perseroan telah mencatatkan pembagian dividen tunai tahunan sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2013.
“Pembagian dividen in terdiri dari dua bagian, yakni sebesar Rp30 per lembar saham yang telah di bagikan sebagai dividen interim pada tanggal 5 Desember 2023, dan sisanya sebesar Rp45 per lembar saham akan dibagikan sebagai dividen final sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku”, ujarnya dalam Konfrensi Pers di Jakarta. (26/4).
Ronny menambahkan, di sepanjang 2023 perseroan berhasil mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar US$66,6 juta pada tahun 2023, meningkat sebesar 6% dari pencapaian US$62,8 juta pada tahun 2022.
Pencapaian tersebut merupakan hasil dari peningkatan volume pengangkutan pada tahun 2023. TPM juga mencatat laba anak perusahaan dari TLP sebesar US$1,2 juta pada tahun 2023.
“Dengan demikian, Perseroan berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar US$19,6 juta, meningkat sebesar 37,8% dari perolehan US$14,2 juta pada tahun 2022”, pungkasnya.
Selain itu, Perseroan memanfaatkan momentum permintaan pasar, dengan menambah armada baru yang terdiri dari 2 tongkang dan 3 tug boat dengan nilai realiasi capex sekitar US$9 juta untuk tahun 2023.
“Dengan demikian, pada akhir tahun 2023, Perseroan telah memiliki 41 unit tug boat, 35 unit tongkang, dan 3 floating crane. Selain itu, PT Trans Logistik Perkasa (TLP), anak usaha perseroan dengan kepemilikan saham oleh Perseroan sebesar 30%, telah melakukan pembelian 79 unit tug boat dan tongkang untuk kebutuhan operasional di akhir bulan Oktober 2023”, tutupnya.
Sementara, dalam agenda ke 2 sampai 4 dari RUPSLB, kami telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk melakukan penambahan modal melalui penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu seri I (PHMETD I), dengan jumlah lembar sebanyak banyaknya 1,13 miliar saham baru. Rencana penggalangan dana dari penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk ekspansi usaha Perseroan secara non-organik.