Jakarta, EBuzz – PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) di sepanjang kuartal-I 2024 mencatatkan penjualan sebesar Rp 365 miliar atau naik 9,5 persen jika dibandingkan dengan kuartal-IV2023 yang mencapai Rp 334 milar.
Peningkatan penjualan tersebut juga diiringi dengan pertumbuhan dari masing – masing segmen industry, dimana untuk segmen kendaraan roda 2 naik mencapai 11,7 persen, kemudian industry lainnya mencapai 11 persen, dan untuk kendaraan roda 4 mengalami penurunan 8,23 persen.
Presiden Direktur PT Garuda Metalindo Tbk Ervin Wijaya menjelaskan, ke depan perseroan telah menyusun beberapa Langkah strategis sebagai upaya dalam melakukan pengembangan bisnis. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
“Strategi dan pengembangan bisnis yakni melakukan penetrasi ke pasar mobil listrik atau electric vehicle, kemudian melakukan pertumbuhan bisnis secara inorganic, dan ekspansi ke pasar global”, ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI. (28/5).
Ia menambahkan, perseroan akan terus berfokus dalam melayani pasar utama di sektor otomotif serta menyerap peluang yang besar dengan diberlakukannya ketentuan TKDN yang akan ditingkatkan oleh Pemerintah.
“Perseroan telah mendapatkan banyak permintaan untuk Development melalui jalur Lokalisasi baik untuk New Model ataupun Running Change (model eksisting)”, tambahnya.
Selain itu, upaya perseroan untuk bisa masuk ke dalam penetrasi market kendaraan bermotor listrik (EV) karena perseroan melihat potensi pertumbuhan di sektor tersebut masih besar. Apalagi, perseroan telah terlibat dalam mensuplai kebutuhan komponen kendaraan listrik sejak tahun 2020 silam.
“Potensi besar pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia, selaras dengan program pemerintah untuk meningkatkan produksi lokal kendaraan listrik. Dan Perseroan secara aktif terlibat bersama perusahaan-perusahaan otomotif terkemuka di dunia dalam melakukan pengembangan produk kendaraan listrik”, tutupnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per kuartal-I 2024, laba bersih perusahaan berhasil melonjak signifikan sekitar 163,2 persen atau menjadi Rp 18 miliar. Sedangkan, untuk total aset mengalami penurunan dari Rp 1,45 triliun di kuartal-I 2023, menjadi Rp 1,35 triliun di kuartal-I 2024.