EBuzz-Selama sembilan bulan pertama di 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan laba bersih Rp1,11 triliun atau menurun 5,93 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp1,18 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan BFIN untuk periode berakhir 30 September 2024 yang dikutip Selasa (29/10), emiten di bawah kendali Trinugraha Capital & Co SCA ini mencatatkan pendapatan Rp4,71 triliun atau terkoreksi 1,26 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp4,77 triliun.
Di tengah penurunan revenue tersebut, BFIN justru mengalami kenaikan total beban sebesar 0,6 persen (year-on-year) menjadi Rp3,34 triliun, sehingga laba sebelum pajak penghasilan per Kuartal III-2024 menjadi Rp1,37 triliun atau melorot 5,52 persen (y-o-y).
Dengan adanya beban pajak penghasilan di Kuartal III-2024 yang sebesar Rp258,23 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan BFI Finance menjadi Rp1,11 triliun atau merosot 5,93 persen (y-o-y). Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal III-2024 juga senilai Rp1,11 triliun atau menurun 5,93 persen (y-o-y).
Per 30 September 2024, jumlah ekuitas BFIN tercatat Rp10,25 triliun atau meningkat 7,89 persen dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2023 yang senilai Rp9,5 triliun. Adapun total liabilitas hingga akhir Kuartal III-2024 sebesar Rp13,86 triliun atau bisa ditekan 4,35 persen (year-to-date).
Sementara itu, total aset hingga akhir September 2024 tercatat Rp24,11 triliun atau meningkat tipis 0,5 persen (y-t-d), dengan jumlah kas dan setara kas senilai Rp1,5 triliun atau melorot 13,79 persen dibandingkan dengan jumlah kas dan setara kas pada 31 Desember 2023 yang sebesar Rp1,74 triliun.
Jika mengacu pada cash flow BFI Finance untuk periode Januari-September 2024, penurunan kas tersebut terutama dipengaruhi oleh adanya arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp832,32 miliar. Padahal di periode yang sama 2023, BFIN bisa mencatatkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp1,45 triliun.
Perlu diketahui, pada periode Januari-September 2024, BFIN melakukan pembayaran pinjaman hingga sebesar Rp6,29 triliun, selain itu perseroan juga memutuskan untuk melakukan pelunasan pokok surat berharga sebesar Rp2,39 triliun.