EBuzz – Jelang berakhirnya tahun 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengantongi sebanyak 22 perusahaan yang bakal mencatatkan saham perdananya melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO). Dari 22 perusahaan tersebut, 19 perusahaan diantaranya memiliki klasifikasi aset skala besar alias diatas Rp 250 miliar.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, di dalam pipeline IPO BEI terdapat 22 perusahaan yang saat ini masih antre untuk bisa mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Adapun jika dilihat berdasarkan klasifikasi aset perusahaan, sebanyak 19 perusahaan memiliki aset skala besar atau diatas Rp 250 miliar, kemudian 2 perusahaan memiliki aset skala menengah yakni antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, dan 1 perusahaan yang memiliki aset ska;a kecil yakni dibawa Rp 50 miliar.

Sedangkan, jika dilihat dari sektor perusahaan yang bakal IPO di Bursa terdapat 5 perusahaan dari sektor Consumer Non Cyclicals.

“Dalam pipeline IPO, BEI mencatat terdapat 5 perusahaan dari sektor Consumer Non Cyclicals yang bakal listing. Kemudian dari sektor Healthcare, Energy, Basic Materials dan Financials,” ungkap Nyoman dalam keterangan tertulisnya. (23/12).

Nyoman menambahkan, sampai dengan 20 Desember 2024 terdapat 10 emisi dari 9 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline yang terdiri dari sektor Financials, Basic Materials, dan Property & Real Estate.

“Sedangkan, untuk right issue BEI mencatat h terdapat 8 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue,” tambahnya.

Sementara itu, sampai dengan 20 Desember 2024 telah tercatat 41 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp 14.35 trilliun. Sedangkan, untuk penerbitan obligasi  telah diterbitkan 141 emisi dari 68 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 141.4 triliun.

Kemudian untuk Rights Issue, per tanggal 20 December 2024 telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 34.42 triliun.