EBuzz – PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) secara resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas saham sebanyak – banyaknya 300.000.000 saham dengan nominal Rp 100 per saham atau setara dengan 15,02%.
Direktur Utama PT Daaz Bara Lestari Tbk Mahar Atanta Sembiring menjelaskan, keputusan manajemen untuk melantai di BEI menjadi milestone penting dalam perjalanan perseroan untuk meningkatkan ekspansi bisnis dan penguatan modal. Selama masa periode penawaran umum, permintaan saham DAAZ mengalami oversubscribe sebanyak 323 kali.
“Kami optimis melihat antusiasme dari para investor BEI terhadap IPO ini. Suksesnya penawaran umum ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap strategi bisnis dan potensi pertumbuhan jangka panjang DAAZ,” jelas Mahar. (11/11).
Mahar menambahkan, pasca IPO perseroan optimis target pertumbuhan pendapatan hingga 20% dapat tercapai di akhir 2024. Untuk mencapai target tersebut, manajemen DAAZ telah memiliki sejumlah strategi salah satunya ekspansi jasa angkutan laut.
“Kita juga ingin meningkatkan volume dari perdagangan yang kami lakukan, baik dengan melihat sumber supply baru, maupun juga untuk masuk ke dalam costumer yang baru yang ada di seluruh sektor perdagangan nikel maupun batubara,” imbuhnya.
Perseroan saat ini masih berfokus ke dalam negeri, utamanya dalam menggarap sektor batubara. Sebab, dari neraca perdagangan batubara Indonesia yang lebih banyak ke luar negeri daripada di dalam negeri.
“Tetapi kami tidak menutup peluang untuk mengambil kesempatan yang ada di luar negeri,” pungkasnya.
Berdasarkan laporan keuangan DAAZ, pendapatan perseroan per akhir Desember 2023 tercatat positif sebesar Rp 7,66 triliun. Sementara, per April 2024 pendapatan DAAZ tercatat sebesar Rp 2,58 triliun.
Sementara, untuk laba bersih perseroan per April 2024 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar Rp 43,71 miliar.