Arsari Tambang Genjot Transisi Energi Bersih, Buktikan Komitmen ESG

EBuzz – PT Arsari Tambang terus menunjukkan komitmennya terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan langkah-langkah konkret menuju operasi tambang yang lebih hijau dan berkelanjutan.

CEO Arsari Group, Aryo PS Djojohadikusumo, menyatakan dengan bangga bahwa smelter Arsari Tambang kini 100% menggunakan listrik dari energi terbarukan Perusahaan ini telah mencapai tonggak penting dalam transisi energi, khususnya dalam pemanfaatan energi terbarukan di lini produksinya.

“Kalau kita bicara net zero, tentu kita harus bicara tentang penggunaan bahan bakar fosil. Dengan bangga saya bisa menyatakan bahwa sekarang smelter Arsari Tambang sudah disuplai listriknya oleh pembangkit energi terbarukan dari Pulau Sumatra, seperti geothermal dari Sarula dan hydro dari Aceh dan Sumatera Utara,” ujar Aryo dalam acara Indonesia Critical Minerals Conference & Expo di Jakarta, Rabu (4/6/2025).

Menurutnya, langkah-langkah progresif Arsari Tambang menandai era baru dalam industri pertambangan nasional, yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

Selain itu, tak hanya fokus pada emisi karbon, Arsari Tambang juga mencetak sejarah dalam rehabilitasi lingkungan. Proyek rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di Krakas, Bangka Tengah, mencatat keberhasilan tertinggi dalam sejarah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan tingkat keberhasilan hidup pohon mencapai 91%.

“Kita tidak hanya tanam pohon biasa. Kita tanam pohon-pohon produktif seperti jambu mete, cemara udang, dan kayu putih agar memberi manfaat ekonomi bagi warga sekitar,” katanya.

Peningkatan Pasar dan Kedaulatan Nasional

Di sektor pasar dan industri, perusahaan juga mencatat perkembangan menggembirakan. Dengan kapasitas produksi timah solder hingga 2.000 ton per tahun, Arsari Tambang menargetkan omzet minimal Rp1 triliun. Selain ekspor ke Tiongkok, permintaan dalam negeri juga meningkat signifikan, terutama dari perusahaan-perusahaan elektronik di Batam seperti Schneider Electric dan Bolex.

“Yang membuat kami bahagia, ternyata pasar domestik juga sangat besar. Pabrik Apple bahkan tengah menyelesaikan fasilitas mereka di sebelah pabrik kami di Batam. Ini menunjang ekosistem industri nasional yang semakin kuat,” ujar Aryo.
Aryo juga menegaskan bahwa kendali mayoritas atas perusahaan tetap berada di tangan anak bangsa. “Saya ingin mengumumkan bahwa mitra-mitra dari China dan negara lain adalah pemegang saham minoritas. Saham mayoritas tetap dipegang oleh putra-putri terbaik Indonesia,” tutupnya.

Arsari Tambang menjadi pelopor dalam pemulihan ekosistem laut. Perusahaan ini tercatat sebagai perusahaan timah pertama di Indonesia yang aktif menanam terumbu karang sebagai bagian dari reklamasi tambang laut, khususnya di kawasan Belinyu, Bangka Induk.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini