Perkuat Daya Saing Global, Semen Indonesia (SMGR) Kebut Proyek Ekspor di Tuban

EBuzz – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) melaporkan kinerja keuangan konsolidasian untuk kuartal pertama tahun 2025. Meskipun volume penjualan tercatat sebesar 8,57 juta ton dan Pendapatan mencapai Rp7,65 triliun, SIG menghadapi tantangan kontraksi di pasar semen domestik.

Sementara, untuk beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp6,09 triliun, EBITDA sebesar Rp1,09 triliun, Laba sebelum pajak sebesar Rp102 miliar, dan Laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp43 miliar.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan bahwa, untuk mendorong pertumbuhan kinerja, SIG akan semakin fokus pada segmen ritel dengan menerapkan strategi yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

“SIG juga akan terus mempertahankan kepemimpinannya di industri dengan menghadirkan portofolio semen hijau dan produk turunan yang inovatif serta ramah lingkungan, salah satunya adalah bata interlock presisi yang mendukung program 3 juta rumah pemerintah,” jelas Vita. (5/5).

Selain fokus pada pasar domestik, SIG juga akan memaksimalkan pasar ekspor sebagai langkah strategis untuk meningkatkan penjualan. Saat ini, SIG sedang dalam tahap penyelesaian proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Pabrik Tuban, Jawa Timur, yang akan menjadi landasan penting untuk mengoptimalkan peluang di pasar ekspor.

Adapun, proyek kerja sama antara SIG, melalui anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, dengan Taiheiyo Cement Corporation bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ekspor, terutama untuk semen tipe khusus ke pasar internasional, khususnya Amerika Serikat. Dengan kapasitas ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun, proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kapasitas distribusi, meningkatkan daya saing di pasar ekspor, dan memperkuat jaringan distribusi global perusahaan.

“SIG siap melayani pasar internasional dengan membawa produk kebanggaan anak bangsa ke kancah dunia. Tidak hanya untuk mengatasi tantangan pasar domestik yang semakin kompetitif serta kondisi oversupply, ekspansi bisnis ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa SIG mampu bersaing dengan produsen semen global,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data perseroan. Industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2025, baik untuk segmen semen kantong (ritel) maupun curah (bulk). Kondisi ini secara langsung berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SIG. Namun, di tengah tantangan pasar domestik, SIG berhasil mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan di pasar regional sebesar 13,8% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Dari sisi pengelolaan biaya, SIG menunjukkan efisiensi dengan beban pokok pendapatan yang tercatat 1,2% lebih rendah secara yoy menjadi Rp6,09 triliun. Perusahaan juga berhasil menekan biaya operasional sebesar 2,6% yoy menjadi Rp1,26 triliun. Beban keuangan bersih juga tercatat lebih rendah 30,7% yoy menjadi Rp179 miliar, sejalan dengan penurunan saldo utang berbunga.

“Strategi SIG untuk menggarap peluang di pasar regional terbukti berhasil menyumbang penjualan sebanyak 2,37 juta ton semen atau naik 13,8% yoy di tengah ketatnya persaingan pasar ritel,” tutup Vita.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini