EBuzz – Kerja Sama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA KSO) terus mempercepat pembangunan Jalan Tol Ibu Kota Negara (IKN) Seksi 3B-2. Ruas tol yang vital ini akan menghubungkan kawasan Kariangau menuju Simpang Tempadung, menjadi urat nadi utama konektivitas menuju kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Proyek strategis nasional ini juga merefleksikan komitmen WIKA dalam mendukung ekonomi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan UMKM, serta inovasi konstruksi untuk pembangunan berkelanjutan.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengungkapkan, hingga Mei 2025, progres fisik proyek telah mencapai 62%, melebihi target rencana. Salah satu milestone penting yang tercapai adalah penyelesaian struktur Slab On Pile pada STA 6, 7, dan 9, yang membentang sepanjang 1,26 kilometer.
“Pekerjaan Jembatan Satwa di STA 8 dan 10 juga menunjukkan kemajuan signifikan, dengan progres masing-masing sebesar 62,4% dan 53,7%. Topping off pengecoran Arc Slab sisi kanan untuk kedua jembatan tersebut telah berhasil dilakukan, menandai kemajuan struktur utama,” ungkapnya dalam keterangan tertulis. (3/6).
Menurut Agung BW, Proyek ini juga menunjukkan pencapaian signifikan di kawasan Interchange Kariangau. Beberapa ramp akses dan struktur jembatan di zona-zona utama telah mencapai progres bervariasi, dengan beberapa ramp mencatatkan capaian di atas 60%.
“Dengan strategi pengerjaan simultan di berbagai titik, percepatan pembangunan tol ini diharapkan dapat terus dijaga secara optimal,” kata Agung BW.
Inovasi Konstruksi dan Dampak Sosial Ekonomi
Dalam mendukung efisiensi dan kualitas pekerjaan, WIKA mengusung berbagai teknologi dan metode konstruksi inovatif. Di antaranya adalah penggunaan Corrugated Steel Plate setebal 8 mm pada struktur jembatan Satwa, yang berfungsi ganda sebagai bekisting dan bagian integral dari struktur komposit beton pelengkung setebal 1 meter.
Selain itu, digunakan pula mortar busa dengan berat jenis 0,8 ton/meter kubik, lebih ringan dari air serta mampu mengurangi beban struktur hingga 31.200 ton dibandingkan metode konvensional. Struktur baja bentang sepanjang 216 meter karya PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi (anak perusahaan WIKA) untuk overpass ramp akses juga menjadi salah satu keunggulan dari proyek ini.
“Tidak hanya fokus pada konstruksi, proyek Tol IKN Seksi 3B-2 juga memberikan dampak langsung bagi masyarakat sekitar. Proyek ini melibatkan 437 tenaga kerja lokal dan WIKA juga menggandeng pelaku UMKM dari wilayah sekitar IKN, termasuk Balikpapan dan Samarinda, untuk mendukung rantai pasok proyek mulai dari logistik hingga konsumsi pekerja harian,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas dan keberlanjutan lingkungan, proyek Tol IKN Seksi 3B-2 dilengkapi dengan struktur penahan lereng yang dirancang untuk mengantisipasi potensi longsor akibat curah hujan tinggi. Struktur ini diperkuat melalui penghijauan dengan metode hydroseeding dan taplok, yang secara efektif menumbuhkan vegetasi penutup tanah untuk memperkuat daya ikat tanah dan mencegah erosi.
“Selain berorientasi pada konektivitas antar wilayah, Pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3B-2 juga membawa semangat keberlanjutan dan kolaborasi dengan masyarakat lokal. WIKA percaya bahwa infrastruktur yang dibangun dengan prinsip keberlanjutan akan memberikan nilai jangka panjang, baik dari sisi lingkungan, sosial, maupun ekonomi,” ujar Agung.
Sebagai informasi, jalan Tol IKN Seksi 3B-2 dirancang membentang sepanjang 7,3 kilometer, mencakup sejumlah titik konstruksi strategis. Salah satunya adalah pembangunan Interchange Kariangau yang menjadi simpul penting konektivitas wilayah. Selain itu, terdapat pembangunan dua jembatan satwa, sebuah komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan. Jembatan satwa ini didesain khusus bagi satwa liar untuk menyeberangi lintasan tol tanpa mengganggu mobilitas manusia, bertujuan mengurangi risiko satwa tertabrak kendaraan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan tol.