EBuzz – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mengedepankan pendekatan negosiasi dan dialog konstruktif guna menjaga akses pasar internasional, di tengah tantangan kebijakan dagang global yang semakin ketat.
Pernyataan tersebut disampaikan Menperin menyusul keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang secara resmi mengumumkan penerapan tarif resiprokal kepada sejumlah negara mitra, termasuk Indonesia. Melalui Executive Order yang diterbitkan baru-baru ini, Indonesia tetap dikenakan tarif impor sebesar 32 persen yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
“Pemerintah terus membuka ruang negosiasi dengan Amerika Serikat untuk menemukan solusi yang seimbang dan berkeadilan,” ujar Agus Gumiwang dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (8/7/2025). (9/7).
Menperin : Pemerintah Siapkan Strategi untuk Merespons Kebijakan Tarif AS
Lebih lanjut, Agus Gumiwang menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk merespons kebijakan tarif tersebut. Strategi tersebut meliputi upaya liberalisasi tarif, penguatan regulasi teknis, peningkatan kepatuhan industri terhadap standar internasional, serta optimalisasi kerja sama teknis baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral.
Menurutnya, penundaan penerapan tarif baru oleh AS hingga Agustus memberikan ruang tambahan bagi pemerintah untuk merumuskan solusi bersama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.
“Dengan mundurnya pemberlakuan tarif baru AS, akan memberikan ruang bagi pemerintah untuk mencapai kesepakatan baru dalam tarif resiprokal AS,” tambahnya.
Pemerintah, kata Menperin, tetap berkomitmen melindungi kepentingan industri nasional agar tetap kompetitif dan mampu bertahan dalam iklim perdagangan global yang dinamis.