EBuzz – Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), menyatakan optimisme terhadap masa depan sektor ritel nasional menyusul penetapan tarif dagang resiprokal oleh Amerika Serikat dan kesepakatan tarif nol persen dalam kerja sama Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).
Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah menjelaskan, penetapan tarif resiprokal sebesar 19% yang diberlakukan oleh AS dalam kesepakatan dagang baru dengan Indonesia justru menjadi peluang strategis yang akan mendorong masuknya investasi asing ke sektor ritel dalam negeri.
“Tarif 19% ini bisa menjadi momentum masuknya gelombang investasi baru dan pembukaan toko ritel asing di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya. (24/7).
Dirinya juga menyoroti kesepakatan Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) yang menetapkan tarif perdagangan nol persen. Menurutnya, dua kebijakan ini berpotensi besar meningkatkan sentimen positif pelaku usaha dan menciptakan keunggulan kompetitif yang signifikan bagi Indonesia.
“Saya melihat dari CEPA nol persen, (tarif) Trump 19 persen, kemungkinan indeks positif pengusaha naik,” ungkap Budihardjo.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kondisi tersebut akan menjadikan Indonesia lebih menarik dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, khususnya dalam hal destinasi investasi asing di sektor ritel.
“Dengan situasi yang positif ini, akan ada investasi, pembukaan toko, dan dari luar negeri saya lihat banyak yang akan masuk ke Indonesia,” jelas Budihardjo.
Budihardjo menambahkan, iklim usaha yang semakin terbuka dan kerja sama internasional yang progresif akan mempercepat ekspansi sektor ritel nasional, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat perbelanjaan utama di kawasan.