Jakarta, Ebuzz – PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) berhasil memacu kinerja 4Q 2023 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 102,1% YoY sehingga dapat membukukan laba bersih hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp100,9 miliar. Capaian laba bersih tersebut mencapai 112.3% target Perseroan tahun 2023.
Pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha yang meningkat sebesar 72,0% YoY pada 4Q 2023 sehingga Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan usaha hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp762,4 miliar, atau tumbuh sebesar 41,1% YoY. Pertumbuhan pendapatan usaha ini ditopang oleh segmen penjualan yang meningkat tajam pada 4Q 2023 sebesar 84,5% YoY.
Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk, Willy Johan Chandra menyatakan kinerja SUNI tahun 2023 lampaui target Perseroan dengan implementasi beberapa langkah strategis. Perseroan juga secara aktif dalam menjalin hubungan yang baik dengan regulator yakni Ditjen Migas Kementerian ESDM, maupun SKK Migas.
“SUNI juga meningkatkan kepemilikan saham pada RTM, guna menjamin ketersediaan produksi in-house OCTG tubing serta menambah kapasitas produksi RTM dengan pembelian lahan dan mesin untuk plant 2 di Batam. Selain itu, SUNI juga telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), and PT Kris Setiabudi Utama untuk menyediakan produk yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional, serta melakukan proses IPO,” ungkap Willy di Hotel Langham, SCBD, Jakarta. (2/4).
Willy menegaskan, seiring dengan pertumbuhan laba bersih, Perseroan juga berhasil meningkatkan ekuitas sebesar 54,5% YoY menjadi Rp588,3 miliar dan menjaga rasio-rasio keuangan berdasarkan ketentuan kredit. Salah satunya, Perseroan menjaga rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,3 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.
Sementara untuk total liabilitas juga meningkat sebesar 32,9% YoY disebabkan oleh peningkatan utang finansial menjadi Rp73,4 miliar dibandingkan utang tahun lalu sebesar Rp6,2 miliar untuk kredit investasi dan modal kerja Perseroan. Peningkatan utang finansial ini masih dalam komposisi yang wajar karena SUNI masih menjaga current ratio pada level 3.9 kali dan memiliki kas yang jauh lebih besar dari pada utang finansial.
“Dengan kondisi neraca yang sangat kuat ini, SUNI masih memiliki kemampuan untuk melunasi kewajibannya dan mendanai investasi ke depan. Seiring dengan peningkatan liabilitas yang sebagian besar digunakan untuk ekspansi, aset Perseroan juga meningkat sebesar 48,4% YoY terutama untuk aset bangunan, mesin serta persediaan Perseroan”, pungkasnya.
Hingga akhir tahun 2023, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha dari segmen penjualan sebesar Rp759,1 miliar atau meningkat 46,7% YoY. Pendapatan usaha meningkat secara signifikan sejalan dengan pertumbuhan volume penjual OCTG tubing dan casing yang tumbuh masing-masing sebesar 10,5% YoY dan 304,7% YoY.