EBuzz—Perkumpulan Analis Efek Indonesia (PAEI) menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Economic & Capital Market Outlook 2026: Navigating 2026 Trust, Stability and Financial Resilience” di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Kegiatan ini dihadiri ratusan pelaku pasar modal, regulator, analis, dan akademisi, serta menghadirkan Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edi Broto Suwarno, sebagai Keynote Speaker.
Dengan subtema “Collaborative Pathways for Indonesia’s Economic Transformation”, seminar ini menjadi wadah penting untuk membahas arah ekonomi dan pasar keuangan Indonesia di tahun 2026, khususnya dalam konteks membangun ketahanan dan kepercayaan sistem keuangan nasional.
Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edi Broto Suwarno, menegaskan pentingnya membangun kepercayaan, stabilitas, dan ketahanan keuangan sebagai fondasi menghadapi dinamika pasar modal pada tahun 2026. Pernyataan tersebut disampaikan dalam seminar yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Analis Efek Indonesia (PAEI) di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Dalam paparannya, Edi Broto Suwarno menyoroti bahwa tahun 2026 akan menjadi periode penting bagi pemulihan dan konsolidasi pasar modal Indonesia setelah berbagai dinamika global dan domestik. “OJK berkomitmen memperkuat kepercayaan investor dan stabilitas kelembagaan di sektor pasar modal melalui pengawasan yang adaptif dan kolaboratif. Prinsip trust dan resilience akan menjadi kunci menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berubah,” ujar Edi Broto.
Edi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan analis pasar modal dalam membangun ekosistem yang transparan dan berdaya saing. OJK mendorong sinergi untuk memperluas basis investor domestik, memperkuat tata kelola lembaga efek, serta meningkatkan literasi keuangan masyarakat agar partisipasi publik di pasar modal semakin berkelanjutan.
Sementara itu, David Sutyanto, Ketua Umum PAEI, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ini menjadi wadah bagi para analis, pelaku pasar, dan regulator untuk bersama-sama melihat arah perkembangan pasar modal di tahun mendatang. “Melalui tema Navigating 2026, kami ingin menegaskan pentingnya kepercayaan, stabilitas, dan resiliensi finansial sebagai nilai utama untuk membangun pasar modal yang tangguh dan berdaya saing,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah pembicara dari kalangan pemerintah, akademisi, dan pelaku industri, yang membahas prospek ekonomi nasional, arah kebijakan fiskal dan moneter, serta peluang investasi di pasar modal tahun 2026.
Seminar ini merupakan salah satu dari rentetan kegiatan tahunan PAEI yang berkesinambungan dan memasuki tahun ketujuh. Selain seminar pada hari ini, diumumkan juga pemenang dari CSA Research Competition yang telah diikuti oleh 17 orang peserta umum dan 47 tim kategori mahasiswa. Peserta umum terdiri dari perseorangan yang berasal dari lembaga keuangan dan instansi pemerintah. Sementara, kategori mahasiswa diikuti dari berbagai kampus Perguruan Tinggi, antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), dan universitas negeri maupun swasta lainnya dari seluruh Indonesia.
Dengan terselenggaranya seminar ini, PAEI berharap dapat memperkuat peran analis efek dalam memberikan pandangan objektif dan berintegritas, sekaligus mendukung upaya regulator dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Perkumpulan Analis Efek Indonesia (PAEI) adalah organisasi profesi yang menaungi analis efek di Indonesia. PAEI berperan aktif dalam peningkatan kompetensi, etika profesi, dan kontribusi strategis terhadap pengembangan pasar modal nasional. Melalui kegiatan edukasi, penelitian, dan kolaborasi dengan regulator serta pelaku industri, PAEI berkomitmen mendukung terciptanya pasar modal yang kredibel, transparan, dan mendukung transformasi ekonomi Indonesia.

