EBuzz – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan Indonesia kini berada dalam fase darurat scam alias penipuan daring. Peringatan tersebut disampaikan menyusul lonjakan laporan kasus penipuan yang diterima Indonesia Anti Scam Center (IASC) dalam setahun terakhir.
Kepala Departemen Perlindungan OJK, Rudy Agus Purnomo Raharjo, mengungkapkan bahwa sejak dibentuk pada November 2024 hingga 30 September 2025, IASC mencatat rata-rata 874 laporan scam per hari.
“Penipuan di Indonesia ini sudah dalam tahap darurat. Bayangkan, setiap hari ada sekitar 900 sampai 1.000 laporan yang masuk ke IASC,” ujar Rudy dalam diskusi bersama media di Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (19/10/2025). (20/10).
Rudy menegaskan, OJK terus memperkuat edukasi masyarakat melalui program literasi keuangan dan digital untuk menekan maraknya kejahatan siber. Menurutnya, rendahnya pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan menjadi celah yang dimanfaatkan pelaku scam.
“Kami dorong masyarakat agar lebih melek finansial dan digital. Dua hal itu harus berjalan bersamaan agar publik makin terlindungi dari berbagai modus penipuan,” jelasnya.
Rudy menambahkan, kerja sama lintas lembaga seperti OJK, Kementerian Kominfo, dan kepolisian menjadi krusial dalam memperkuat sistem perlindungan konsumen keuangan di era digital.
“Kita ingin masyarakat tidak lagi jadi korban. Jangan mudah tergiur janji keuntungan cepat atau ajakan investasi tanpa izin. Ini saatnya semua pihak waspada karena kita sudah di tahap darurat penipuan,” tegas Rudy.
1.840 Entitas Keuangan Ilegal Dihentikan
Selain penanganan laporan scam, OJK melalui Satgas PASTI (Penanganan Aktivitas Keuangan Ilegal) juga menindak tegas entitas keuangan ilegal yang beroperasi tanpa izin.
Sejak awal 2025, Satgas PASTI telah menghentikan 1.840 entitas keuangan ilegal, terdiri dari 1.556 pinjaman online ilegal dan 284 investasi bodong.
Total pengaduan yang diterima Satgas PASTI mencapai 17.531 laporan, terdiri dari 13.999 laporan terkait pinjol ilegal dan 3.532 laporan investasi ilegal.
