EBuzz – Emiten layanan rumah sakit PT Bundamedik Tbk (BMHS) menargetkan penambahan kapasitas tempat tidur dari 600 menjadi 1.000 unit di seluruh jaringan rumah sakit perseroan pada 2026–2027.
Lonjakan kapasitas ini diprioritaskan melalui optimalisasi aset yang sudah ada, terutama pada lima rumah sakit di bawah payung RS Bunda Group.
Presiden Direktur BMHS Agus Heru Darjono menyampaikan bahwa, langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi memperkuat layanan kesehatan dengan kompleksitas tinggi segmen yang semakin digenjot BMHS sebagai mesin pertumbuhan baru.

“Ekspansi kapasitas ini akan dilakukan dengan memaksimalkan aset rumah sakit yang sudah ada, khususnya lima rumah sakit di bawah jaringan RS Bunda Group,” ujar President Director BMHS, Agus Heru Darjono, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (26/11/2025). (27/11).
Agus menambahkan, untuk segmen Ibu dan Anak, melalui jaringan RS Bunda Group, tetap menjadi tulang punggung bisnis BMHS. Didukung 193 dokter spesialis dan subspesialis, kontribusi segmen ini naik menjadi 51% dari total pendapatan rumah sakit, dari sebelumnya 48% secara tahunan.
Kapasitas layanan vital juga ditingkatkan. Pada 17 November 2025, RSIA Bunda Jakarta meresmikan perluasan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dengan fasilitas yang lebih komprehensif, termasuk penambahan subspesialis neonatologi dan jumlah inkubator.
”Dengan 31 tempat tidur serta kemampuan menangani 250–300 bayi berisiko tinggi per tahun, RSIA Bunda terus menguatkan layanan Family Integrated Care (FICare) dan Perawatan Metode Kanguru (PMK), yang terbukti efektif meningkatkan keterlibatan orang tua dan keberhasilan menyusui,” katanya.
Kinerja Q3-2025 Melonjak: Laba Bersih Melonjak 950%

Lebih lanjut Agus mengatakan, ekspansi layanan kompleks ikut mendorong kinerja keuangan BMHS. Di mana pada kuartal III-2025, perseroan membukukan, pendapatan naik 5% menjadi Rp397 miliar, kemudian laba bersih BMHS juga ikut melesat 950% menjadi Rp13,6 miliar dan Margin EBITDA naik 17% dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Layanan berkompleksitas tinggi menjadi keunggulan kompetitif BMHS dan berkontribusi pada peningkatan margin. Dengan memaksimalkan utilisasi aset yang ada serta memperdalam subspesialisasi, kami melihat penguatan kualitas layanan sekaligus efisiensi operasional,” tutup Agus.

