Jakarta – PT Elnusa Tbk (“ELNUSA”) terus mendukung peningkatan pasokan energi dan merealisasikan satu per satu belanja modalnya dengan menambah armada Mobil Tangki yang merupakan salah satu core bisnis Elnusa pada jasa distribusi & logistik energi sebesar Rp200 Miliar.
Direktur Utama ELNUSA John Hisar Simamora menjelaskan perseroan melakukan investasi tepat guna yakni untuk pembelian asset pada salah satu core bisnis ELNUSA jasa distribusi dan logistik energi, untuk itu perusahaan pada tahun ini menganggarkan belanja modal sebesar Rp500 miliar secara konsolidasi.
“Sebagai bagian dari komitmen kami dalam memastikan distribusi energi yang efisien dan handal di seluruh Indonesia, ELNUSA secara rutin setiap tahunnya melakukan investasi dengan menambah armada Mobil Tangki baru maupun mengganti asset Mobil Tangki yang sudah habis masa pakainya dalam kurun waktu 10 tahun. Armada tersebut kami yakini akan memperkuat kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat pada jasa distribusi & logistik energi di seluruh negeri,” tambah John.
Penambahan armada Mobil Tangki ini akan dikelola oleh anak usaha ELNUSA yakni PT Elnusa Petrofin (EPN) dan akan dioperasikan di wilayah operasi Pertamina pada berbagai area seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. PT Elnusa Petrofin per semester I 2023 mengelola mengelola ± 1.800 unit Mobil Tangki dan memiliki 665 unit Mobil Tangki asset (MT BBM, MT LPG & MT Avtur).
Realisasi dari investasi ini akan dilakukan secara bertahap mulai pertengah tahun ini hingga akhir tahun 2023. Melalui investasi ini Elnusa menargetkan untuk memperoleh kontrak jangka panjang pada pengelolaan transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu, atas pembelanjaan modal ini juga mencerminkan dedikasi ELNUSA yang terus mendukung dan memperkuat infrastruktur energi dengan meningkatkan kemampuan logistiknya yang pada akhirnya memberikan kontribusi signifikan rantai pasokan energi serta mendukung agenda pembangunan negara dan mendorong kemajuan bisnis yang berkelanjutan.
“Ke depannya Elnusa akan terus adaptif, sehingga tidak menutup kemungkinan kami juga akan melakukan pengembangan investasi untuk angkutan non BBM.” tutup John.