EBuzz – PT Siantar Top Tbk (STTP), produsen makanan ringan nasional, mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp200 miliar pada tahun 2025 untuk mendukung ekspansi dan pertumbuhan penjualan yang ditargetkan mencapai dua digit.
Direktur Utama STTP, Armin, menyampaikan bahwa meski pasar makanan dan minuman (mamin) tahun ini menghadapi tantangan baik di dalam negeri maupun luar negeri perusahaan tetap optimistis bisa mencetak pertumbuhan yang solid.
“Daya beli domestik menurun karena perlambatan ekonomi, sementara pasar ekspor terdampak ketegangan geo-politik global. Namun kami tetap yakin target pertumbuhan double digit bisa tercapai,” ujar Armin usai RUPST, Kamis (19/6/2025). (20/6).
Strategi Siantar Top: Produk Baru dan Perluas Ekspor
Sebagai bagian dari strategi penjualan, STTP akan merilis 5–6 varian produk baru di kategori biskuit, snack, dan crackers. Peluncuran akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan momentum pasar.
“Kami ingin tetap agresif meski kondisi pasar belum terlalu kondusif. Inovasi produk jadi salah satu cara kami menjaga minat konsumen,” tambahnya.
Dari total capex Rp200 miliar, sekitar Rp150 miliar dialokasikan untuk pengembangan bisnis anak usaha, sementara Rp50 miliar akan dipakai untuk penguatan operasional dan penambahan kapasitas produksi. Dana tersebut sepenuhnya berasal dari kas internal.
“Karena kebutuhan investasi yang besar, STTP memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun ini dan menahan laba sebagai modal kerja,” tegas Armin.
Sementara itu, Direktur STTP Suwanto menambahkan bahwa ekspansi ekspor akan menjadi pilar pertumbuhan utama. Saat ini, produk STTP sudah masuk ke pasar Korea Selatan, China, Taiwan, Kanada, dan beberapa negara Timur Tengah. Ke depan, perusahaan membidik pasar Oman dan Amerika Serikat.
“Kami melihat peluang besar di kawasan Timur Tengah dan Amerika. Ekspor akan terus kami dorong sebagai strategi jangka panjang,” ungkap Suwanto.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2024 STTP membukukan penjualan sebesar Rp4,96 triliun, naik tipis 4,20% secara tahunan. Sebesar Rp4,05 triliun berasal dari pasar domestik (81,81%), dan Rp902,14 miliar dari ekspor (18,19%). Laba bersih STTP tumbuh signifikan sebesar 43,22% menjadi Rp1,31 triliun, dibandingkan dengan Rp917,69 miliar pada 2023.