EBuzz – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA+ untuk PT Timah Tbk (TINS) dengan prospek stabil. Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis TINS yang dinilai sangat kuat, ditopang profil keuangan yang relatif solid serta tingginya kemungkinan dukungan dari induk perusahaan.
Corporate Secretary PT Timah Tbk, Rendi Kurniawan, menyampaikan apresiasi atas penilaian yang diberikan Pefindo dan menilai hal tersebut sebagai dorongan bagi manajemen untuk terus memperkuat kinerja dan tata kelola di seluruh lini usaha.
”Perseroan berkomitmen menjaga fundamental bisnis melalui peningkatan produktivitas, efisiensi operasional, serta pengelolaan profil keuangan yang sehat,” jelas Rendi dalam keterangannya. (15/12).
Terkait tantangan eksternal, PT Timah Tbk menyatakan terus meningkatkan pengawasan dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk menghadapi berbagai risiko industri, termasuk penanganan penambangan ilegal. Perseroan juga terus berkolaborasi dengan pemerintah, aparat penegak hukum, dan pihak terkait lainnya guna mendorong tata kelola pertimahan yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Manajemen menegaskan komitmen perseroan untuk menjalankan operasi yang efisien, bertanggung jawab, dan berkelanjutan, serta menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan masyarakat di tengah dinamika dan tantangan global,” ucapnya.
Pefindo : Fundamental TINS Kuat Ditengah Tantangan Bisnis Timah

Dalam laporan resminya, Pefindo menyebutkan bahwa fundamental TINS masih menunjukkan ketahanan, terutama dari sisi pasar dan struktur permodalan. Kendati demikian, peringkat tersebut masih dibatasi oleh sejumlah faktor eksternal yang berpotensi memengaruhi kinerja perseroan, antara lain aktivitas penambangan timah ilegal, volatilitas harga timah global, serta faktor cuaca yang kurang kondusif.
Pefindo menilai, peringkat TINS berpeluang meningkat apabila perseroan mampu mencatatkan perbaikan kinerja operasional secara berkelanjutan. Peningkatan tersebut mencakup produktivitas yang lebih tinggi, efisiensi biaya, serta kemampuan menghasilkan EBITDA yang kuat. Selain itu, penguatan tata kelola industri timah juga dinilai dapat menciptakan kondisi operasional yang lebih stabil dan mendukung peningkatan peringkat.
Sebaliknya, peringkat TINS berpotensi diturunkan apabila perseroan mencatatkan peningkatan utang yang jauh di atas proyeksi tanpa diimbangi perbaikan kinerja bisnis. Risiko penurunan peringkat juga dapat terjadi apabila fluktuasi harga timah global memberikan tekanan signifikan terhadap pendapatan dan profitabilitas perusahaan.

