EBUZZ-Emiten produsen makanan bayi, PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sekaligus menyelenggarakan Paparan Publik di Jakarta, Kamis, 30 Mei 2023.
Perseroan mencatatkan kinerja yang baik, dengan berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 13,6% pada tahun 2023 sebesar Rp48 miliar, dimana tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp42,23 miliar. Laba bersih mengalami penurunan 86,4% dari Rp2,26 miliar di tahun 2022 menjadi Rp307,2 juta di tahun 2023.
Hal ini disebabkan karena ada kenaikan biaya yang dikeluarkan untuk operasional perseroan. Dari total laba bersih tersebut sebesar Rp 306 juta akan dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp 0,12 per saham kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 11 Juni 2024.
Teuku Chairul Wisal, Direktur Utama NAYZ, mengatakan bahwa Perseroan terus mengembangkan jaringan distribusi penjualan ke seluruh Indonesia baik produk retail maupun kemitraan sehingga pendapatan Perseroan tahun 2023 mengalami peningkatan 13,6% dibandingkan dengan tahun 2022.
“Sesuai dengan rencana penggunaan dana pada penawaran umum perdana pada bulan Februari 2023 lalu, saat ini Perseroan juga sedang melakukan proses pembangunan pabrik di daerah Gunung Sindur Bogor”, tambahnya dalam Paparan Publik di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Selain itu, Teuku Chairul Wisal juga menyatakan bahwa Perseroan selalu memastikan implementasi strategi bisnisnya dengan mengumpulkan umpan balik secara rutin dari berbagai pihak dan mengambil langkah antisipatif yang tepat.
Perseroan mengintegrasikan berbagai indikator kunci, seperti pencapaian bisnis, parameter risiko, dan hasil pemantauan pengendalian mutu sehingga mampu menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Prospek 2024
Berangkat dari kinerja makro ekonomi nasional yang tetap kokoh ditengah ketidakpastian ekonomi global, Perseroan senantiasa optimis dalam menyambut tahun 2024. Dengan tingginya konsumsi rumah tangga dalam negeri, Perseroan mengidentifikasi peluang untuk terus berkembang pada masa mendatang. Hal ini masih diperkuat dengan berbagai perbaikan pondasi bisnis Perseroan terkait inovasi kegiatan pemasaran dan integrasi kegiatan operasional guna meningkatkan efektivitas sekaligus efisiensi.
Pada tahun 2023 posisi Perseroan dalam industri makanan bayi masih berkisar di bawah 1% dari pangsa pasar nasional yang secara total tercatat sebesar Rp13,6 Triliun. Sehingga pada tahun 2023, Direksi meyakini bahwa prospek Perseroan masih sangat terbuka di pangsa pasar yang menjanjikan. Untuk mendukung penetrasi pasar dan penerimaan produk di masyarakat. Perseroan berencana untuk mengembangkan produk non-instan dengan konsep homemade (olahan rumah), organik dan terfortifikasi. Dengan inovasi tersebut, Perseroan akan memiliki produk dengan keunggulan yang unik dalam kategori makanan bayi.