EBuzz – PT Eastspring Investments Indonesia (Eastspring Indonesia) resmi memperkenalkan produk terbarunya, Eastspring Syariah Mixed Asset Fund, yang menawarkan solusi investasi berbasis syariah dengan portofolio campuran.
Produk ini dirancang bagi investor yang ingin memadukan potensi pertumbuhan dan stabilitas jangka menengah hingga panjang, sekaligus mengedepankan prinsip etis serta berkelanjutan. Peluncuran ini bertepatan dengan tren meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi syariah.
Menurut Presiden Direktur Eastspring Indonesia, Sulystari, dominasi alokasi pada sukuk memberikan stabilitas lebih, sementara kombinasi aset lain diharapkan mampu memberikan nilai tambah.
“Produk ini cocok untuk investor yang menginginkan stabilitas sekaligus peluang pertumbuhan. Kami ingin menghadirkan instrumen investasi syariah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern,” ujar Sulystari, Rabu (20/8).
Sulystari menambahkan, dalam peluncurannya Eastspring menggandeng PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) sebagai mitra distribusi digital utama. Bareksa menjadi salah satu agen penjual pertama produk ini, dengan harga awal (NAB) sebesar Rp1.000 per unit.
Produk Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Ditawarkan Mulai dari Rp100 Ribu
“Eastspring Syariah Mixed Asset Fund berdenominasi rupiah dan akan berinvestasi pada sukuk korporasi, saham syariah, instrumen pasar uang syariah, serta reksa dana syariah luar negeri,” tambahnya.
Eastspring Indonesia berharap produk ini dapat memperluas literasi dan partisipasi investor di sektor keuangan syariah. Bareksa juga memberikan promo cashback unit penyertaan hingga Rp100.000 per nasabah, dengan minimum pembelian hanya Rp100.000 melalui aplikasi Bareksa Super App Investasi.
“Kami optimis produk ini akan membuka akses lebih luas bagi masyarakat untuk berinvestasi sesuai prinsip syariah sekaligus memperkuat ekosistem keuangan syariah nasional,” pungkas Sulystari.
Sementara itu, Co-Founder & CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra menekankan keunggulan strategi aktif yang diterapkan produk baru ini.
“Tidak seperti reksa dana campuran biasa, Eastspring Syariah Mixed Asset Fund memanfaatkan strategi timing aktif di saham syariah, sukuk negara syariah, dan reksa dana syariah luar negeri. Stabilitasnya didukung oleh rendahnya risiko gagal bayar obligasi,” jelas Karaniya.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, unit penyertaan reksa dana syariah per Juli 2025 mencapai 43,69 miliar unit, tumbuh 24,96% dalam setahun terakhir dan 22,26% sejak awal tahun (YTD). Namun demikian, pangsa pasar reksa dana syariah masih relatif kecil, yakni Rp60,78 triliun atau 11,6% dari total dana kelolaan industri reksa dana nasional sebesar Rp535,44 triliun.